Startup McEasy Tawarkan Fitur Bantu Pengemudi Berkendara dengan Aman

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.
Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Jakarta - Tangerang di Tangerang, Banten, Senin (28/3/2022).
Editor: Yuliawati
22/4/2022, 11.26 WIB

Startup manajemen logistik McEasy menyediakan platform untuk membantu pengemudi berkendara dengan aman. Fitur ini membantu pengendara mengikuti aturan lalu lintas, sehingga dapat terhindar dari  tilang elektronik (e-tilang) di ruas tol yang berlaku awal bulan ini. 

Fitur yang dinamakan Driving Behaviour,  menyediakan parameter kecepatan di atas rata-rata, kecepatan di bawah rata, akselerasi, pengereman, tikungan, dan gerakan zig-zag kendaraan. "Fitur ini mampu memonitor perilaku berkendara," kata Co-founder McEasy Hendrik Ekowaluyo, dalam siaran pers, Kamis (21/4).

Fitur ini akan menyimpulkan data dan menyajikannya dalam bentuk driver scorecard. "Ini agar setiap pengemudi terpacu untuk mengemudi dengan aman, baik dan sesuai peraturan," ujar Hendrik.

Dalam mengembangkan fitur tersebut, McEasy mengandalkan teknologi yang mampu menganalisis tingkat kelelahan dari pengemudi berdasarkan mimik wajah dan lamanya mereka telah berkendara.

Selain fitur Driving Behavior, McEasy mempunyai fitur Track Vision yang mampu mendorong para pengemudi mencapai pola mengemudi secara optimal. Fitur ini juga menjadi alat acuan dalam mengevaluasi kinerja para sopir.

Fitur -fitur tersebut merupakan bagian dari solusi Vehicle Smart Management System (VSMS). Selain VSMS,  McEasy menawarkan sejumlah solusi bagi industri logistik seperti Transportation Management System (TMS), dan Smart Driver Apps.

VSMS merupakan solusi digital berbasis smart tracker untuk membantu operasional logistik dan pelacakan lokasi kendaraan secara real-time. TMS adalah software as a service (SaaS) untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan optimisasi proses pengiriman barang secara terpadu. Lalu, Smart Driver Apps mampu mengintegrasikan fungsi pelacakan dengan perencanaan biaya operasional.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, teknologi pemantauan perilaku berkendara menjadi penting. "Teknologi ini akan menjadi bagian preventif dan antisipatif perusahaan logistik,” ujar Jusri. Selain itu, teknologi mampu memberikan efisiensi biaya logistik bagi perusahaan.

Pemilik bus pariwisata Pesona Transport Muhammad Abdul Wahid mengatakan pemantauan pengemudi diperlukan karena perusahaan tidak selalu ada di samping sopir.

"Fitur ini memberikan laporan real-time tentang supir mana yang membutuhkan atensi khusus, seperti yang melebihi kecepatan maksimal, suka rem mendadak atau yang paling boros BBM,” ujar Muhammad.

Diketahui, McEasy telah memperoleh pendanaan awal dari East Ventures senilai US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 22 miliar. Partner East Ventures Melisa Irene mengatakan, perusahaan memberikan pendanaan kepada McEasy karena potensi pasar logistik di Indonesia sangat besar.

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mencatat, potensi pertumbuhan bisnis industri ini dari tahun ke tahun berkisar Rp 40 triliun. Sedangkan analisis Redseer memperkirakan, industri logistik tumbuh dua kali lipat selama pandemi corona.

Selain karena potensinya besar, “McEasy berhasil memberikan solusi dan produk yang cocok dengan berbagai pemain di industri logistik Indonesia. Membantu mereka mengidentifikasi potensi pasar yang tengah berkembang saat ini hingga pasca-pandemi,” kata Melisa dalam siaran pers, tahun lalu (14/9/2021).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan