Raffi Ahmad Ungkap Alasan RANS Entertainment Kembangkan Metaverse

Instagram/@raffinagita1717
RANS Entertainment merambah bisnis metaverse
Editor: Yuliawati
20/5/2022, 12.45 WIB

Perusahaan milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, RANS Entertainment mengembangkan metaverse melalui RansVerse. Raffi  menjelaskan bahwa alasan perusahaannya masuk metaverse bukan sekadar ikuti tren, tapi untuk memperluas interaksi dengan penggemar.

Founder and Chairman RANS Entertainment itu mengatakan, metaverse atau dunia virtual merupakan teknologi yang baru. Teknologi tersebut diperkirakan akan menjadi tren masa depan. “Kami tidak bisa memandang sebelah mata,” kata Raffi dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022, Kamis (19/5).

Metaverse merupakan versi teranyar dari virtual reality (VR) tanpa komputer. Pengguna dapat memasuki dunia virtual menggunakan perangkat berupa headset atau kacamata berbasis augmented reality (AR) maupun VR.

Ia mengatakan, dunia hiburan yang digeluti RANS Entertainment mesti mencoba peluang teknologi baru, seperti halnya media sosial yang berkembang saat ini. “Apalagi metaverse ini seksi. Bisa menembus ruang dan waktu,” kata Raffi.

Selain karena tren, RANS Entertainment masuk ke metaverse untuk memperluas ruang interaksi penggemar. “Kami mengerti sekali, penggemar yang jauh seperti di luar Pulau Jawa ingin bertemu dan berinteraksi. Melalui metaverse mereka bisa bermain di ruang khayalan yang intangible,” katanya.

Raffi menjelaskan, RansVerse berbentuk kota sendiri yang memfasilitasi setiap penggunanya berinteraksi di dunia virtual. “Orang bisa membeli tanah di situ dan berinteraksi, rasa-rasanya seru,” ujarnya.

Sebelumnya, Part of RANS Entertainment sekaligus Co-Founder VCGamers Wafa Taftazani mengatakan bahwa RansVerse berbentuk pulau yang terdiri dari lima bagian. Tiap bagian mempunyai plot tanah dengan berbagai ukuran.

Di RansVerse, tanah ukuran 16 kali 26 meter persegi dihitung satu land. Empat land disebut satu neighborhood. Lalu 16 land disebut cluster. Kemudian 36 land menjadi district, dan 64 land dikatakan sebagai country.

Tanah itu bisa diperdagangkan di RansVerse. Platform dunia virtual ini pun mengandalkan ekosistem blockchain. Tidak hanya tanah, pengguna bisa membeli aset digital lain seperti bangunan hingga pakaian. "Semua itu bentuknya NFT alias non-fungible token," kata Wafa dalam konferensi pers virtual, bulan lalu (1/4).

Pada setiap aset, ada tingkat kelangkaan tersendiri. "Misalnya rumah Raffi Ahmad dari sisi desain hanya ada satu di ekosistem. Ini menjadi langka. Ada juga pakaian, hanya 1.000 orang yang punya," kata Wafa.

Untuk membeli aset digital itu, pengguna mesti memakai VCG token yang sudah berjalan di uang kripto (cryptocurrency) binance dan ethereum. RansVerse membatasi ketersediaannya menjadi 100 juta token.

Wafa mengatakan, setelah membeli tanah, pengguna bisa menggunakan aset digitalnya untuk berbagai hal. "Berbagai jenis lapangan pekerjaan bisa diciptakan dan mempunyai nilai ekonomi, mulai dari pembuat gim, studio game, dan builder game," katanya.

RansVerse juga memfasilitasi pemilik aset digital membuat konten stand up comedy, konser live streaming hingga jumpa fans. Menurutnya, pengguna tidak mesti menggunakan perangkat Virtual Reality (VR) untuk masuk ke RansVerse. Bisa juga memakai smartphone.

RansVerse merupakan bentuk kerja sama empat entitas. Keempatnya yakni:

  • RANS Entertainment sebagai pemilik intellectual property RansVerse
  •  VCGamers sebagai pihak penyedia infrastruktur blockchain
  • Upbanx sebagai penyedia layanan pendanaan bagi influencer
  • Shinta VR sebagai pengembang platform metaverse
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan