Startup investasi digital Bibit.id mengumumkan perolehan pendanaan lebih dari US$ 80 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun. Investasi ini dipimpin oleh firma investasi global yang berpusat di Singapura, GIC Private Limited (GIC).
Investor lain yang berpartisipasi yakni Prosus Ventures. Selain itu, ada beberapa penanam modal terdahulu (existing investor).
Co-founder sekaligus CEO Bibit Sigit Kouwagam percaya bahwa setiap orang berhak atas masa depan yang lebih baik. "Bibit hadir untuk membantu masyarakat Indonesia berpartisipasi di pasar modal dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan cara-cara investasi yang benar,” kata dia dikutip dari Antara, Rabu (25/5).
“Kami merasa sangat antusias menyambut GIC sebagai investor baru dan sangat senang atas para mitra investor yang selama ini mendukung untuk mengakselerasi misi ini," ujar Sigit.
Bibit berencana menggunakan dana segar tersebut untuk meluncurkan produk dan layanan baru, mengembangkan teknologi, merekrut talenta digital. Selain itu, memperkuat berbagai program edukasi keuangan dalam rangka menciptakan budaya sadar investasi di tengah masyarakat.
Bibit merupakan bagian dari startup investasi Stockbit, yang berdiri pada 2013. Stockbit meluncurkan Bibit, yang berbasis robo advisor, pada awal 2019. Aplikasi ini memungkinkan investor berinvestasi mulai dari Rp 10 ribu.
Pada 2019, Stockbit mendapatkan pendanaan seri A yang dipimpin oleh East Ventures. Penanam modal lain yang berpartisipasi yakni Convergence Ventures, FreakOut, dan investor terdahulu seperti 500 Startups, Ideosource, dan Braavos Ventures.
Awal 2020, Bibit mengumpulkan pendanaan US$ 65 juta atau Rp 939 miliar yang dipimpin oleh Sequoia Capital, India. Selain itu, Prosus Ventures, Tencent, Harvard Management Company, investor terdahulu seperti AC Ventures dan East Ventures juga berpartisipasi.
Bibit menggaet jutaan investor di 500 kota di Indonesia. Sebagian besar merupakan generasi milenial dan investor pemula.
Berdasarkan riset DailySocial, Bibit merupakan aplikasi investasi reksa dana yang paling banyak dipilih di Tanah Air. Angkanya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
Selama setahun terakhir, perusahaan mencatat beberapa pencapaian di antaranya:
- Peluncuran Stockbit Sekuritas
- Fitur e-IPO yang memungkinkan pengguna berpartisipasi dalam proses IPO yang 100% online
- Peresmian Stockbit Academy sebagai sarana masyarakat belajar saham secara gratis dari para financial mentor yang sudah berpengalaman
- Ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Mitra Distribusi (Midis) Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di awal tahun ini
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di Indonesia tumbuh 80,3% secara tahunan (year on year/yoy) dari 4,41 juta investor pada April 2021 menjadi 7,95 juta pada periode sama tahun ini.
Pada periode yang sama, jumlah investor saham meningkat 66,7% yoy menjadi 3,83 juta. Lebih dari separuh menggunakan Bibit dan Stockbit sebagai aplikasi investasi.
Terlepas dari pertumbuhan yang signifikan, jumlah masyarakat yang berinvestasi di pasar modal masih berada di bawah angka 4% dari total populasi.