Heboh Kasus ACT, Bagaimana Keamanan Donasi lewat LinkAja, DANA, GoPay?

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Head of Corporate Communication GoPay Winny Triswandhani (tengah) bersama Ketua NU Care - LAZISNU Achmad Sudrajat (kanan) dan Asisten Direktur Divisi Perizinan SP dan Elektronifikasi KPW Bank Indonesia DKI Jakarta Ria Swandito (kiri) mencoba sedekah di Kotak Infaq Nahdlatul Ulama (KOIN NU) QRIS dari Bank Indonesia hasil kerja sama antara Nahdlatul Ulama dengan GoJek dan GoPay di Kantor Pengurus Besar NU, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
7/7/2022, 13.01 WIB

Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata mengatakan, perusahaan mencatatkan peningkatan jumlah transaksi donasi 40% selama April atau ramadan tahun ini dibanding bulan biasa.

"Masyarakat memanfaatkan layanan donasi dan zakat melalui berbagai kanal, mulai dari fitur GoGive di aplikasi Gojek, platform galang dana, serta fitur donasi dan zakat di Tokopedia," katanya.

Ketika ditanya soal cara mengantisipasi penyelewengan, ia mengatakan bahwa GoPay hanya sebagai opsi pembayaran. GoPay tidak melakukan penggalangan dana.

"Donasi yang disalurkan oleh donatur langsung 100% masuk ke rekening penggalang dana atau penerima," ujarnya.

VP of Corporate Communications DANA Putri Dianita mengatakan, jumlah transaksi donasi di DANA meningkat hingga 25% pada ramadan tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Untuk mengantisipasi adanya penyelewengan donasi, DANA menggandeng mitra tepercaya. "Seluruh donasi yang dilakukan pengguna kami akan langsung didistribusikan oleh mitra terkait kepada penerima," katanya.

Dari sisi sistem pembayaran, DANA juga membekali aplikasi dengan keamanan berlapis seperti zero data sharing, teknologi risk engine hingga teknologi verifikasi wajah bernama DANA Visual Identity Authorization (VIZ). 

"Dengan demikian, pembayaran donasi yang dilakukan pengguna dapat berjalan dengan aman dan terkendali," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan