Investor Cina soal RI: Pasar Menarik, tapi Minim Startup Menjanjikan

Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018
Penulis: Desy Setyowati
13/9/2022, 15.57 WIB

“Sangat sulit bagi mereka untuk meyakinkan investment committee atau IC bahwa model bisnis yang sama akan berhasil di Indonesia. Utamanya, dengan pasar yang kurang matang, persoalan infrastruktur dan gesekan yang jauh lebih besar,” demikian dikutip.

Momentum Works mengatakan, para investor asal Cina itu pun bertanya-tanya tentang alasan startup social commerce dan rantai pasok business to business (B2B) di Indonesia masih mendapatkan pendanaan.

Namun, para investor Tiongkok itu yakin bahwa ada banyak peluang terkait startup sektor konsumtif dan teknologi finansial (fintech) di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Untuk mengeksplorasinya dengan benar, dan berhasil, banyak upaya diperlukan. Investor perlu menyaring perusahaan solid atau yang mampu bertahan dari gelembung startup atau bubble burst,” demikian dikutip.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja pun mengatakan, ada petinggi beberapa startup yang hampir mati datang ke acara NexiCorn. Disebut hampir mati karena runway kurang dari dua sampai tiga bulan.

Runway adalah jumlah waktu yang dimiliki startup sebelum kehabisan uang.

“Mereka berfoto selfie dengan investor, pejabat, dan lainnya. Bagaimana orang-orang ini masih mampu untuk pergi alih-alih menyelesaikan masalah mereka,” kata Nicko melalui akun LinkedIn-nya, pekan lalu.

Halaman: