Shopee hingga Zenius Masif PHK, Gaji Pegawai Startup Akan Turun?

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Lenny Septiani
22/9/2022, 12.37 WIB

Sejumlah startup di Indonesia, termasuk Shopee melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Bagaimana dampaknya ke gaji pegawai perusahaan rintisan?

Setidaknya ada delapan startup di Tanah Air yang mengonfirmasi telah melakukan PHK tahun ini. Mereka di antaranya TaniHub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, MPL, dan Lummo.

Zenius bahkan melakukan PHK dua kali tahun ini.

Selain itu, ada dua startup yang dikabarkan kesulitan membayar gaji pegawai sejak 2020 yakni UangTeman dan Fabelio.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani menilai, maraknya startup PHK merupakan salah satu akibat ‘investor winter’. Istilah ini merujuk pada semakin selektifnya investor memberikan pendanaan.

Startup pun berfokus menekan pengeluaran di tengah seretnya pendanaan. Caranya dengan melakukan efisiensi, termasuk PHK.

"Pasti berimbas pada jumlah karyawan yang harus dikurangi atau direlokasi," kata Edward kepada Katadata.co.id, Kamis (22/9).

Startup menjadi lebih konservatif untuk melihat pertumbuhan bisnis. "Terkait dengan target revenue atau growth jadi tidak seagresif sebelumnya," ujar dia.

Gaji Pegawai Startup Turun

Meski marak startup PHK di Indonesia, Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro belum melihat adanya tren penurunan gaji karyawan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani