Jokowi Minta Startup Waspada: 90% Gagal saat Merintis

Istimewa
Presiden Joko Widodo (tengah) saat acara peresmian Jalan Tol Cibitung - Cilincing di Gerbang Tol Gabus, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/9/2022).
26/9/2022, 11.55 WIB

Indonesia telah memiliki ribuan perusahaan rintisan atau startup di dalam negeri. Namun, Presiden Joko Widodo menyebutkan 90% startup gagal saat merintis.

"Hati-hati 80% sampai 90% startup gagal saat merintis," kata Jokowi pada peresmian pembuakaan BUMN Startup Day 2022 di ICE BSD City, Tangerang, Senin (26/9).

Dari jumlah itu, sebanyak 42% startup gagal karena tidak ada kebutuhan pasar. Makanya Jokowi mengingatkan, perintisan usaha harus berangkat dari kebutuhan masyarakat.

Sementara, 29% startup kehabisan dana, 23% karena susunan tim, 19% kalah kompetisi, dan 18% karena permasalahan harga.

Terkait persoalan dana, Jokowi berharap kehadiran perusahaan modal ventura milik BUMN dapat menjawab permasalahan tersebut. Dengan demikian, startup diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar dan menangkap peluang yang ada di Indonesia.

"Agar ekosistem besar yang ingin dibangun ini bisa saling sambung," ujar Kepala Negara.

Jokowi mengatakan 23% startup masih berkecimpung pada bidang teknologi finansial, 14% startup bergerak pada bidang ritel, sedangkan 4% bergerak di bidang agrukultur.

Padahal, terbuka peluang untuk membangun startup pada bidang tersebut. "Urusan masalah krisis pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi," ujar dia.

Jokowi menilai, ada beragam sektor yang bersentuhan dengan pangan, seperti produksi, distribusi, hingga pasar. Selain itu, sektor pangan juga melibatkan petani, nelayan, pelaku pasar, hingga rumah tangga.

Apalagi, urusan pangan tidak terbatas pada komoditas beras saja. Ia mengingatkan, masih ada peluang pada komoditas sorgum, perang, singkong, sagu, dan lainnya. "Di sini ada peluangnya semua," katanya.

Selain pangan, Presiden mengatakan ada peluang pada bidang kesehatan. Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan 17 ribu pulau sehingga potensi telemedicine hingga operasi jarak jauh terbuka lebar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan saat ini ada lima perusahaan modal ventura yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital, yaitu Mandiri Capital, BRI Ventures MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Ventures. Modal ventura itu sudah berinvestasi pada 336 startup.

"336 startup yang kalau dilihat hari ini sudah banyak yang jadi soonicorn dan unicorn," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika