East Ventures Salurkan Rp 3,3 T pada 2022, Ini Strategi Pilih Startup

East Ventures
Tim East Ventures
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
3/1/2023, 18.05 WIB

East Ventures menyalurkan sebanyak US$ 211,59 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun sepanjang 2022. Dana tersebut disalurkan lewat 105 kesepakatan dengan startup pada tahap seed dan growth.

“Dalam total investasi dan sektor, East Ventures memberikan pendanaan yang lebih besar dari tahun lalu,” kata East Ventures dalam keterangan rilis, Selasa (3/1).

Investasi tersebut disalurkan ke beberapa sektor, seperti E-commerce, Direct to Consumer (DTC) dan Retail, Fintech, software & layanan Internet, B2B, Supply chain dan logistik, serta Agritech.

Pada pertengahan 2022, East Ventures berhasil menghimpun total dana sebesar US$ 550 juta dalam penutupan akhir dana multi-stage. Dana tersebut direncanakan dengan alokasi US$ 150 juta untuk pendanaan tahap awal dan US$ 400 juta untuk pendanaan tahap lanjutan. Dana tersebut tetap diinvestasikan ke startup di Indonesia dan Asia Tenggara.

East Ventures mengatakan tahun lalu penuh tantangan bagi industri teknologi, yang diperburuk oleh isu-isu global dan konflik geopolitik.

Meski begitu, East Ventures menyatakan berhasil mengatasi krisis dan menutup tahun dengan banyak inisiatif yang signifikan dan berdampak positif.

Dalam mengarungi krisis dan ketidakpastian, “kami akan selalu mendukung portofolio dan para founder dalam kondisi apapun, seperti yang telah kami lakukan selama bertahun-tahun,” katanya.

EV mengatakan akan bekerja dengan para founder, memetakan dan memahami situasi spesifik, dan memberikan saran yang sesuai.

Mengenai funding winter, EV menyarankan para founder adalah untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis.

“Fokus kami selalu pada para founder, kami percaya pada founder yang tepat karena pengemudi yang tepat tahu cara meningkatkan skala bisnis dan menggunakan kemampuan mereka untuk tetap kompetitif bahkan di masa-masa sulit,” kata East Ventures.

EV mengatakan resesi mungkin akan segera terjadi, karena siklusnya baru dimulai pada 2022. Kondisi ini kemungkinan akan mengarah pada situasi ekonomi yang menantang dalam beberapa tahun ke depan.

Oleh karena itu, “bagi startup yang mampu beradaptasi dengan kondisi jangka pendek yang menantang, tantangan tahun 2022 akan memberi jalan bagi peluang jangka panjang ke depan,” kata EV. “Perspektif jangka panjang ini akan menjadi fokus investasi kami.”

Reporter: Lenny Septiani