Usai PHK 12.000 Karyawan, Induk Google Fokus Berinvestasi pada AI

ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo/AWW/sa.
Seorang pria berjalan melewati logo Google di depan gedung perkantoran di Zurich, Swiss, Rabu (1/7/2021).
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
24/1/2023, 16.51 WIB

Induk Google, Alphabet Inc. mengumumkan pemutusan hubungan atau PHK terhadap lebih dari 6% atau sekitar 12.000 karyawan secara global. Alphabet beralasan langkah ini untuk mengatasi pertumbuhan perusahaan yang melambat.

Chief Financial Officer Alphabet Ruth Porat menekankan PHK ini membuat Google untuk terus berinvestasi pada prioritas utama. Salah satunya dalam mengembangkan artificial intelligence (AI).

“Ini momen penting untuk mempertajam fokus perusahaan, merekayasa ulang basis biaya, mengarahkan bakat dan modal ke prioritas tertinggi perusahaan,” kata Porat, dikutip dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/1).

Perusahaan memiliki peluang besar dengan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Ini akan menjadi area investasi utama Google yang tengah menghadapi peningkatan persaingan dengan ChatGPT.

Induk Google Bantah PHK dengan Sistem Acak

CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai mengatakan telah berkonsultasi dengan pendiri dan dewan perusahaan dalam membuat keputusan pemotongan 6%. Bila perusahaan tak mengambil langkah PHK, kinerja perusahaan bisa buruk.

"Jika Anda tidak bertindak dengan jelas, tegas, dan dini, kami dapat memperparah masalah dan membuatnya jauh lebih buruk," kata Pichai dikutip dari Bloomberg.

Kabar PHK induk Google memang sudah terdengar sejak beberapa bulan yang lalu, tapi tetap mengejutkan bagi beberapa karyawan.

Beberapa karyawan mengetahui mereka dipecat ketika tidak dapat mengakses sistem perusahaan. Beredar kabar, induk Google mem-PHK berdasarkan sistem acak.

Pichai membantah perusahaan menggunakan sistem acak, sebaliknya keputusan PHK merupakan hasil dari pertimbangan yang cermat. "Prosesnya jauh dari acak," katanya.

Induk Google Pertahankan Karyawan di Level Eksekutif

Dalam pertemuan dengan karyawan, Chief people officer Google Fiona Cicconi mengatakan membengkaknya karyawan Google memaksa para eksekutif mempertahankan lingkaran pembuat keputusan yang berjumlah kecil.

“Di dunia yang ideal, kami akan memberikan peringatan kepada para manajer, tetapi kami memiliki lebih dari 30.000 manajer di Google,” kata Cicconi.

Adapun Alphabet akan membayar karyawan yang terkena dampak PHK yakni:

  • Pesangon selama 16 minggu atau 4 bulan
  • Tunjangan kesehatan selama enam bulan di Amerika Serikat
  • Paket tunjangan berdasarkan undang-undang dan praktik setempat

Investor Tekan Google untuk Kurangi Pengeluaran

Pengurangan jumlah karyawan Google setelah tekanan investor untuk mengadopsi strategi yang lebih agresif untuk menekan pengeluaran.

Pada November 2022, TCI Fund Management Ltd. mendesak Google secara terbuka menetapkan target margin keuntungan, meningkatkan pembelian kembali saham, dan mengurangi kerugian dalam portofolio taruhan Lainnya, seperti divisi moonshot Alphabet.

“Perusahaan memiliki terlalu banyak karyawan dan biaya per karyawan terlalu tinggi,” kata Direktur Pelaksana TCI Chris Hohn. Ia mencatat bahwa jumlah karyawan Alphabet membengkak 20% per tahun sejak 2017.

Menurut firma konsultan sumber daya manusia Challenger, Gray & Christmas Inc., PHK di sektor teknologi mencapai 97.171 tahun lalu atau naik 649% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Google melakukan serangkaian langkah pemotongan biaya dalam beberapa bulan terakhir, seperti membatalkan peluncuran laptop Pixelbook generasi berikutnya dan secara permanen menutup layanan cloud gaming Stadia.

Pada Januari, unit biotek Alphabet yakni Verily juga memangkas 15% staf.

Reporter: Lenny Septiani