East Ventures Bidik Investasi di Startup Bidang ESG

Katadata/East Venture
Venture Partner East Ventures Avina Sugiarto
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
17/3/2023, 15.37 WIB

Investor startup East Ventures membidik startup-startup yang bergerak dalam isu ESG atau Environmental, Social, and Governance. Partner at East Ventures Avina Sugiarto startup-startup yang diincar di bidang electrical mobility, renewable energy, dan energy efficiency solutions.

Avina menyebutkan salah satunya di bidang kelautan. “Karena laut itu adalah salah satu karbonsi yang paling besar di dunia dan Indonesia memiliki 76% dari wilayah Indonesia adalah laut atau air,” kata Avina dalam sesi diskusi Fortune Indonesia Summit 2023 di Jakarta, Kamis (16/3).

Selain itu, ia mengatakan East Ventures mencari startup dengan solusi di bidang karbon solution, food dan Agriculture untuk bisa diinvestasikan.

“Kami lihat food security itu juga sangat memberikan dampak kepada climate dari sisi methane emissions,” katanya. “Bagaimana membuat industri food DAan agrikultur itu menjadi sustainable dengan mengurangi emisi methane emissions dan greenhouse gases.”

Avina menyatakan East Ventures sudah banyak berinvestasi di startup climate solution. Namun, masih mencari startup yang pas di bidang ini.

Ia mencontohkan Xurya Daya Indonesia (Xurya) Xurya, startup energi terbarukan, memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap. “Untuk gedung-gedung dan industri real estate untuk bisa mengkonversi energi mereka dari yang kebanyakan batubara di PLN menjadi solar renewable energi,” ujar Avina.

Lebih lanjut, Avina mengatakan sangat penting untuk mencari lebih banyak lagi solusi di sisi climate solution di Indonesia.

East Ventures dan Temasek Foundation meluncurkan Climate Impact Innovations Challenge (CIIC), sebuah platform inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia pada tahun 2023. Ajang kompetisi berhadiah Rp 10 miliar.

CIIC merupakan kompetisi yang memberikan peluang bagi para inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan dalam mengatasi berbagai tantangan ekologis dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca mengatakan bahwa East Ventures dan Temasek Foundation percaya bahwa startup dan entrepreneurs mempunyai peran penting dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh wilayah ini.

CIIC 2023 berfokus untuk menyelesaikan 4 permasalahan ekologi utama (trek), antara lain:

  1. Energi Terbarukan: Ide, inovasi, dan teknologi yang mendisrupsi bagaimana cara untuk menghasilkan dan mengadopsi serta mendistribusikan energi terbarukan yang lebih baik, dan meningkatkan efisiensi energi dengan biaya yang rendah dan inklusif untuk masyarakat perkotaan dan pedesaan.
  2. Pangan dan Pertanian: Solusi informatif baru untuk mengubah kualitas cara menanam, memproduksi, dan mendistribusikan makanan secara berkelanjutan dengan metodologi dan solusi yang dapat meningkatkan keterjangkauan, akses, nutrisi, serta mengurangi emisi dan limbah gas rumah kaca (GRK). Sehingga menjamin ketahanan pangan baik untuk masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
  3. Mobilitas: Ide baru seperti layanan, platform, dan teknologi untuk mendukung permintaan yang terus meningkat terhadap mobilitas dan rantai pasokan yang berkelanjutan
  4. Kelautan: Solusi inovatif untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat pesisir.

Agenda CIIC, sebagai berikut:

  • Pembukaan Pendaftaran (1 Maret 2023 - 26 Mei 2023)

CIIC saat ini menerima pendaftar dari tim yang memenuhi syarat, hanya tim yang telah membuat uji coba untuk membuat produk yang layak minimum dengan maksud untuk komersialisasi yang memenuhi syarat untuk mendaftar.

  • Seleksi Peserta (27 Mei 2023 - 24 Juni 2023)
  • Pengumuman 12 Finalis (Juni 2023)
  • Mentorship (Juli 2023)
  • Grand Final (September 2023)
Reporter: Lenny Septiani