Grab dan induk Gojek, GoTo sudah mengumumkan laporan keuangan 2022. Namun keduanya tidak memerinci nilai transaksi bruto atau GMV khusus pesan-antar makanan GrabFood maupun GoFood.
Grab menjelaskan GMV pengiriman barang dan makanan Grab yakni GrabExpress dan GrabFood naik 15% menjadi US$ 9,83 miliar atau sekitar Rp 154,2 triliun sepanjang tahun lalu.
Pendapatan dari kedua layanana itu naik 349% menjadi US$ 663 juta.
Sedangkan GoTo mengumumkan GTV keseluruhan Gojek termasuk GoFood, GoSend, GoRide hingga GoCar yakni Rp 61,6 triliun atau naik 22%. Sedangkan pendapatan naik 32% menjadi Rp 13,6 triliun.
Meski begitu, perusahaan venture building Momentum Works meluncurkan laporan tentang perkiraan transaksi GoFood, GrabFood hingga ShopeeFood.
Transaksi GrabFood besutan Grab di Indonesia US$ 4,22 miliar atau sekitar Rp 64,4 triliun selama 2021 – 2022, menurut data perusahaan venture building Momentum Works. Nilainya tujuh kali lipat dibandingkan ShopeeFood milik Shopee.
“Grab satu-satunya yang mempertahankan pertumbuhan nilai transaksi bruto atau GMV secara berturut-turut selama tiga tahun,” demikian dikutip dari laporan Momentum Works, pada Januari (17/1).
GMV GrabFood, GoFood Gojek, dan platform pesan-antar makanan lain di Asia Tenggara selama 2020 – 2022 secara rinci dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
“GMV (GoFood) Gojek sudah tiga tahun stagnan. Ini cermin dari dinamika dan persaingan di pasar Indonesia,” kata Momentum Works.
Transaksi GrabFood hingga GoFood di setiap negara di Asia Tenggara selama 2020 – 2022, sebagai berikut:
Dari data tersebut, dapat dilihat GMV GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood di Indonesia. Rinciannya sebagai berikut:
GrabFood | GoFood | ShopeeFood | |
2020 | US$ 1,96 miliar (Rp 30,6 triliun) | US$ 1,74 miliar (Rp 27,1 triliun) | - |
2021 | US$ 2,25 miliar (Rp 35,2 triliun) | US$ 1,98 miliar (Rp 31 triliun) | US$ 276 juta (Rp 4,3 triliun) |
2022 | US$ 2,21 miliar (Rp 34,4 triliun) | US$ 1,98 miliar (Rp 31 triliun) | US$ 315 juta (Rp 4,9 triliun) |
TOTAL | US$ 6,42 miliar (Rp 100,2 triliun) | US$ 5,7 miliar (Rp 89 triliun) | US$ 591 juta (Rp 9,2 triliun |
Gojek menyebutkan, nilai transaksi online food delivery (OFD) GoFood di Indonesia dan Vietnam meningkat di atas rata-rata industri pesan-antar makanan Asia Tenggara.
“Ini karena pertumbuhan jumlah pelanggan setia dan meningkatnya rata-rata nilai transaksi per pelanggan pada semester II 2022," kata Gojek dalam keterangan resmi, Kamis (19/1).
Rincian data-data yang disampaikan oleh Gojek sebagai berikut:
- Nilai transaksi GoFood Indonesia dan Vietnam tumbuh lebih dari dua kali lipat dari rata-rata industri pesan-antar makanan di Asia Tenggara
- Peningkatan proporsi pelanggan setia di Indonesia dari 38% menjadi 52% dari total jumlah pelanggan GoFood
- Di Vietnam, nilai transaksi meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2021
Presiden unit bisnis On-Demand Services GoToCatherine Hindra Sutjahyo menambahkan, Gojek berpengalaman di bidang pesan-antar makanan selama delapan tahun. Pernyataan ini ia sampaikan ketika masih menjabat director/head of food and Indonesia sales & ops GoTo.
“Kami menganalisis dan memanfaatkan data untuk memetakan kebutuhan setiap pelanggan (personalisasi)," ujarnya. Dengan begitu, diklaim dapat menghadirkan pilihan tepat supaya konsumen semakin loyal.
"Kami juga membantu mitra usaha kuliner GoFood meningkatkan keahlian mengelola bisnis secara berkelanjutan," kata dia. Tujuannya, supaya basis pelanggan setia di GoFood dapat tumbuh dan mendukung bisnis yang sehat tanpa ketergantungan pada promosi.