RI Butuh 9 Juta Ahli IT, Baru 16% Lulusan Ilmu Komputer Jadi Developer

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi pekerja IT
Penulis: Lenny Septiani
11/4/2023, 12.54 WIB

Indonesia membutuhkan sembilan juta pekerja informasi dan teknologi (IT) pada 2025 – 2030, menurut data Bank Dunia. Namun hanya 16% lulusan ilmu komputer yang berhasil memasuki dunia kerja sebagai developer atau pengembang perangkat lunak alias software.

Hal itu menunjukkan kesenjangan kebutuhan industri teknologi dengan kapasitas tenaga kerja di pasar.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hanya 20% dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki program studi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Untuk mengatasi kebutuhan talenta digital 500.000 per tahun, Kominfo rutin menyediakan pelatihan untuk tingkat awal, menengah dan ahli.

Sedangkan startup pelatihan pemrogaman atau coding bootcamp Hacktiv8 melihat data itu sebagai peluang. Startup ini menyediakan pelatihan kampus yang bisa dibayar setelah mahasiswa bekerja.

Coding adalah aktivitas yang dilakukan oleh programmer untuk berkomunikasi dengan komputer. Programmer menulis kode seperti membuat serangkaian instruksi untuk dilakukan oleh komputer.

Peserta pelatihan Hactiv8 bisa memilih satu dari tiga bootcamp intensif, yakni:

  1. JavaScript
  2. Data Science
  3. Performance Marketing

Sedangkan peserta program paruh-waktu, bisa memilih:

  1. Intro to Python
  2. Web Service with Golang
  3. React & React Native Basic

Lalu Sistem Income Share Agreement (ISA) atau Skema Bagi Hasil yang diterapkan oleh Hactiv8 yakni siswa bisa belajar lebih dulu dengan membayar deposit. Kemudian mulai melakukan cicilan pelunasan lewat pembagian pendapatan 20% dengan Hacktiv8 diaktifkan setelah siswa lulus dan mendapatkan pekerjaan.

Hacktiv8 telah menyalurkan total ISA sekitar Rp 40 miliar kepada lebih dari 840 siswa. Rata-rata lulusan dapat melunasi pembayaran dalam 30 bulan.

Dalam laporan Hactiv8 bertajuk ‘2022 Outcomes and Impact Report’, startup ini meluluskan total sekitar 1.700 lulusan full-time bootcamp selama 2016 - 2022.

Sebanyak 93% di antaranya berhasil mendapatkan pekerjaan di bidang IT kurang dari tiga bulan setelah lulus, dan mencatatkan kenaikan gaji rata-rata 84% dibandingkan pekerjaan sebelumnya. 

Lulusan Hacktiv8 mencatatkan gaji tahunan Rp 130 juta, atau 40% lebih tinggi dari standar rata-rata industri. 

“Kami menargetkan bisa menciptakan lebih dari 2.600 kesempatan bekerja, meluluskan 2.700 lulusan full-time bootcamp, dan menambah Hiring Partners menjadi 1.000 partners,” ujar Co-Founder dan CEO Hacktiv8 Ronald Ishak dalam keterangan pers, Selasa (11/4).

Reporter: Lenny Septiani