CEO Induk Usaha Google Raup Penghasilan Rp 3,37 T di Tengah Isu PHK

Instagram/@sundarpichai
CEO Alphabet Sundar Pichai
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
24/4/2023, 10.21 WIB

CEO Alphabet Inc atau induk usaha Google Sundar Pichai menerima total kompensasi sekitar US$ 226 juta atau sekitar Rp 3,37 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut lebih dari 800 kali gaji rata-rata karyawan Alphabet.

Sebagian besar penghasilannya berasal dari penghargaan perusahaan berupa kepemilikan saham, senilai lebih dari $218 juta. Sisa kompensasi berasal dari gaji pokok US$2 juta dan lebih dari US$5 juta untuk keamanan pribadi.

Data tersebut disampaikan Alpabhet dalam laporan sekuritas pada Jumat (21/4). Nilai gaji CEO yang tinggi ini menuai kontroversi di tengah kebijakan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan.

Pada Januari, Alphabet mengumumkan rencana memangkas 12.000 pekerjaan atau sekitar 6% dari tenaga kerja global pada Januari 2023. Meski, pendapatan Alphabet Inc sepanjang tahun 2022 naik 10% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 283 miliar atau sekitar Rp 4.415 triliun.

Terkait PHK tersebut, ratusan karyawan Google melakukan pemogokan di kantor perusahaan di London pada awal bulan ini.

Kesenjangan gaji antara level CEO dan karyawan menjadi sorotan. CNN melaporkan, gaji untuk eksekutif puncak telah meroket sebesar 1460% sejak 1978 menurut sebuah studi oleh Economic Policy Institute, dan lebih dari 80% gaji mereka biasanya terkait dengan saham.

“Peningkatan kompensasi CEO dan kompensasi eksekutif secara lebih umum telah memicu pertumbuhan pendapatan 1% teratas dan 0,1% teratas, menyisakan lebih sedikit keuntungan pertumbuhan ekonomi untuk pekerja biasa dan memperlebar kesenjangan antara berpenghasilan sangat tinggi dan 90% terbawah , ”tulis analis di institut tersebut, dikutip dari CNN. “Perekonomian tidak akan dirugikan jika CEO dibayar lebih rendah (atau dikenakan pajak lebih tinggi).”

CEO Apple Tim Cook memotong gajinya sendiri pada 2023 sebesar 40% setelah menuai kritik dari pemegang saham karena menghasilkan US$100 juta pada 2022 dan 2021.

Sebagian besar kompensasi Cook pada 2022 — sekitar 75% — terikat pada saham perusahaan, dengan setengahnya bergantung pada kinerja harga saham.

Pemegang saham menentang paket pembayaran Cook setelah saham Apple turun hampir 27% tahun lalu. Pemungutan suara tidak mengikat, tetapi komite kompensasi dewan mengatakan Cook meminta pengurangan tersebut.

"Komite kompensasi menyeimbangkan umpan balik pemegang saham, kinerja Apple yang luar biasa, dan rekomendasi dari Tuan Cook untuk menyesuaikan kompensasinya dengan umpan balik yang diterima," kata perusahaan itu dalam pernyataan proksi tahunannya yang dirilis Kamis.

Reporter: Lenny Septiani