Gojek menurunkan komisi atau biaya bagi hasil bagi mitra pengemudi taksi online di Singapura dari 15% menjadi 10% mulai 1 November. Bagaimana di Indonesia?
Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo menyampaikan besaran biaya bagi hasil berbeda di setiap wilayah. Besarannya disesuaikan dengan kondisi pasar di setiap negara, misalnya ketersediaan atau jumlah mitra pengemudi dan tingkat permintaan konsumen.
“Di Singapura, kami melakukan penyesuaian biaya sewa penggunaan aplikasi untuk mendukung kesejahteraan mitra pengemudi, sekaligus memperkuat pangsa pasar dan memaksimalkan potensi bisnis di negara tersebut,” kata Rubi kepada Katadata.co.id, Senin (23/10).
“Hal ini akan memperkuat posisi Gojek, serta sejalan dengan fokus kami membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan di Singapura untuk jangka panjang,” Rubi menambahkan.
Terkait biaya bagi hasil mitra pengemudi di Indonesia, Gojek akan tetap mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1001 tahun 2022. Regulasi ini mengatur biaya sewa penggunaan aplikasi paling tinggi 15%.
Aplikator seperti Gojek juga dapat menerapkan biaya penunjang maksimal 5%. Biaya penunjang yang dimaksud seperti:
- Asuransi keselamatan tambahan
- Penyediaan fasilitas pelayanan mitra pengemudi
- Dukungan pusat informasi
- Bantuan biaya operasional
- Bantuan lainnya
Rubi menyampaikan, Gojek menghadirkan program Gojek Swadaya untuk mitra pengemudi di Indonesia. Driver bisa mengakses berbagai manfaat khusus, seperti:
- Paket pulsa atau internet murah
- Perlindungan asuransi serta jaminan sosial
- Berbagai voucer diskon yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti pembelian makanan, bahan bakar, sembako sampai perawatan kendaraan
“Pada prinsipnya kami senantiasa menerapkan formula yang tepat untuk memastikan kondisi operasional layanan Gojek berjalan baik, sehingga layanan transportasi dapat terus menjadi andalan masyarakat dalam bermobilitas,” ujar Rubi.
The Straits Times melaporkan, Gojek mengurangi biaya bagi hasil di Singapura untuk mengatasi krisis pasokan mitra pengemudi. Hal ini mengakibatkan kenaikan tarif dan waktu tunggu penumpang menjadi lebih lama.
Gojek Singapura mengatakan, meningkatnya permintaan layanan berbagi tumpangan alias ride-hailing dan biaya operasional yang lebih tinggi bagi pengemudi, menjadi alasan perusahaan memangkas komisi.
“Penurunan biaya layanan akan meningkatkan pendapatan pengemudi sekaligus memastikan layanan Gojek tetap dapat diandalkan dan diakses oleh konsumen,” kata juru bicara Gojek Singapura dikutip dari The Straits Times, Kamis (19/10).