Layanan Keuangan Gojek dan Tokopedia Bergabung, Bagaimana Nasib OVO?

Fahmi Ahmad Burhan
18 Mei 2021, 12:48
Gojek, Tokopedia, OVO
OVO, Tokopedia
OVO dan Tokopedia

Perusahaan layanan on-demand Gojek resmi merger dengan perusahaan e-commerce Tokopedia dan membuat entitas gabungan bernama GoTo. Seiring dengan mergernya dengan Gojek, Tokopedia dikabarkan akan melepas saham OVO.

Presiden GoTo yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Tokopedia Patrick Cao mengatakan bahwa GoTo akan mengombinasikan empat lini usaha yakni layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan.

Adapun layanan keuangan Gojek dan Tokopedia akan di bawah  GoTo Financial yang mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.

Meski begitu, hingga saat ini kemitraan strategis antara OVO dan Tokopedia masih terjalin. "Hingga saat ini tidak ada perubahan layanan OVO di platform Tokopedia dan mitra OVO lainnya," kata Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit kepada Katadata.co.id, Selasa (18/5).

OVO akan tetap berkomitmen menjalankan strategi ekosistem terbuka, meskipun Tokopedia menyediakan layanan keuangan dari GoPay. "Kami tetap akan mengedepankan kolaborasi untuk mendorong inklusi keuangan," ujarnya.

Harumi mengatakan, hingga saat ini, selain dengan Tokopedia, OVO juga telah berkolaborasi dengan platform e-commerce lain seperti Blibli, Bhinneka.com, Zalora, hingga Lazada. OVO juga telah menjalin kolaborasi dengan ekosistem digital lainnya seperti dengan Grab, OYO, Sayurbox, HappyFresh, dan lainnya.

OVO tidak khawatir pangsa pasar dari pengguna Tokopedia berkurang setelah merger dengan Gojek. "Masyarakat Indonesia kini semakin nyaman dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi, sehingga hal ini (merger) merupakan potensi yang luar biasa bagi OVO," ujarnya.

Hingga saat ini Tokopedia dan afiliasinya masih memiliki 41% saham di OVO. DealStreetAsia merinci, Tokopedia mempunyai 36,1% saham di induk OVO, Bumi Cakrawala Perkasa.

Lalu, co-founder Tokopedia Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya memiliki 5% melalui PT Wahana Innovasi Lestari yang diakuisisi dari Grab pada Februari 2020. Sedangkan Grab Inc menguasai 39,2% saham di induk OVO.

DealStreetAsia melaporkan seorang eksekutif yang terlibat dalam diskusi merger sempat mengatakan bahwa Tokopedia bakal menjual sahamnya di OVO setelah bergabung dengan Gojek.

Sumber Tech In Asia yang dekat dengan OVO juga menilai, OVO sudah mengurangi ketergantungannya pada ekosistem Tokopedia. Misalnya, Tokopedia kini mengandalkan program loyalitas sendiri yaitu TokoPoints alih-alih menerapkan OVO Points milik OVO.

Pengguna Tokopedia sudah mulai diarahkan menggunakan TokoPoints untuk menyimpan uang kembali (cashback) berupa poin saat berbelanja. Meskipun, cashback sebelumnya masih dapat disimpan ke OVO Point.

Terkait peralihan dari OVO Points ke TokoPoints. Senior Lead Product Manager Retention & Loyalty Tokopedia Gabriella Kawilarang tidak memerinci alasannya. Ia hanya menjelaskan bahwa perusahaan memang meluncurkan kembali program loyalitas TokoPoints.  “Ini untuk meningkatkan pengalaman berbelanja pengguna dan memberikan keuntungan lebih banyak di dalam ekosistem Tokopedia," kata Gabriella kepada Katadata.co.id, April lalu (16/4).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...