Profil Anthony Tan, Bos Grab yang Diterpa Isu Dukung Israel

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
CEO and Co Founder Grab Anthony Tan (tengah) bersama CEO Telefonica Brazil Christian Gebara (kiri) dan Co Founder, SES, and Loral-Teleport Europe Candace Johnson (kanan) menyampaikan pandangannya dalam Sesi Pleno VII B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11/2022).
Penulis: Lenny Septiani
6/11/2023, 12.56 WIB

Platform ojek online  (ojol) Grab terancam diboikot oleh warganet. Hal ini karena istri dari Founder Grab, Anthony Tan, disebut mendukung Israel.

Istri Anthony, Chloe Tan, mengunggah foto di akun Instagram miliknya @chloetong dengan caption yang menyatakan bahwa Israel adalah destinasi liburan favoritnya. "Hatiku sangat sakit dan aku belum mengatakan apapun karena aku kehabisan kata. Aku merasa sangat mencintai Israel tahun ini,” kata Chloe Tan dalam unggahan tersebut. “Aku menyimpannya untuk diriku sendiri, hanya melihat video dan berdoa, aku bertanya-tanya mengapa" tambahnya.

Akibat dari unggahan tersebut, warganet menilai bahwa Chloe Tong seorang yang pro terhadap Israel. “Ehem founder Grab pro-Israel, dah boleh uninstall apps Grab tu,” kata pengguna @amyranadyaa di Twitter, Jumat (3/11).

Beberapa pengguna Twitter lainnya berkomentar akan menghapus aplikasi Grab lantaran isu tersebut. "OTW hapus Grab,” kata pengguna Twitter @moruute.

Sementara itu, pengguna Twitter @Lliloes mengatakan lebih baik warganet menggunakan aplikasi Gojek yang merupakan pesaing dari Grab. “Dukung dan pakai produk dalam negeri,” cuitnya di Twitter.

Kabar ini sudah ditepis oleh manajemen Grab Indonesia. Untuk menunjukkan dukungannya terhadap korban konflik di Gaza, Palestina, Grab Indonesia dan OVO mendonasikan dana kemanusiaan sebesar Rp 3,5 miliar. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui BenihBaik.com, platform crowdfunding di Indonesia.

“Kami berharap bantuan ini dapat turut meringankan penderitaan korban konflik di Gaza, agar dapat dimanfaatkan sesuai yang dibutuhkan di lapangan,” ujar Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangan tertulis, Minggu (5/11). Neneng menegaskan Grab dan OVO tidak akan pernah mendukung tindakan apapun yang mengabaikan rasa kemanusiaan dan keadilan.

"Kami tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia, dan mendukung segala upaya untuk menciptakan perdamaian yang nyata dan adil," ujar Neneng. 

Meski sudah ada jawaban dari manajemen Grab, warganet masih penasaran dengan profil Anthony Tan, sang pendiri Grab, sehingga pencarian mengenai Anthony Tan menjadi trending topic di Google. Berikut ini, biodata singkatnya.

Anthony Tan lahir di Malaysia pada September 1983. Ia merupakan putra dari seorang konglomerat bernama Tan Heng Chew dan pernah dinobatkan menjadi orang terkaya di Malaysia pada 2015.

Namun, saat ini Anthony Tan berstatus sebagai warga negara Singapura dan tinggal di negara kota tersebut. Ia menikah dengan Chloe Tong dan memiliki dua orang anak.

Berdasarkan informasi di laman LinkedIn miliknya, Anthony pernah menempuh pendidikan di Harvard. Rinciannya sebagai berikut:

  • Harvard Business School : Master of Business Administration (MBA), Business Administration and Management, General (2009 - 2010)
  • University of Chicago : Bachelor of Arts (B.A.) with Honors Economics and Public Policy (2000 - 2004)

Menurut Forbes, Anthony masuk dalam 50 orang terkaya di Singapura dan menduduki posisi ke-47 pada 2021. Pada 2019, ia juga masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Malaysia dan menduduki posisi ke-38 pada 2019. 

Dikutip dari Forbes, keluarga Anthony Tan menjalankan bisnis otomotif. Namun, Anthony memilih untuk memulai usahanya sendiri pada 2012.

Ia mendirikan Grab sejak tahun 2012. Sebagai informasi, Grab merupakan unicorn pertama di kawasan Asia Tenggara. Pesaing Gojek ini mengakuisisi Uber pada tahun 2018. Hingga saat ini, Grab menyediakan layanan di Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Investor Grab antara lain Softbank, Didi Chuxing, dan Toyota.

Reporter: Lenny Septiani