Cerita Startup AI RI Bersaing dengan Raksasa Global di Negeri Sendiri

YouTube AI Revolution
Ilustrasi AI generatif
Penulis: Desy Setyowati
8/3/2024, 15.51 WIB

Data IBM menunjukkan, anggaran belanja teknologi di Indonesia hanya 0,02%. Angkanya di bawah Filipina 0,07%, Singapura 2%, dan Amerika 4%.

Startup AI Indonesia pun memanfaatkan Model Bahasa Besar alias LLM yang dibangun oleh perusahaan asing. Hal ini karena pengembangan LLM membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar.

“Ada banyak LLM yang tersedia dan bisa kami unduh. Tetapi, usecase dan perangkat lunak alias software-nya tetap di kami,” ujar Ayu.

Selain itu, Microsoft baru-baru ini meluncurkan Microsoft AI Founders Club di Indonesia. Ini merupakan komunitas eksklusif bagi para pendiri startup B2B yang berkomitmen mempercepat pertumbuhan bisnis dengan AI.

Komunitas itu berfungsi sebagai forum bagi para pendiri startup B2B untuk memperoleh pelatihan personal dari Microsoft Executive Advisors di berbagai bidang AI, seperti teknik (engineering), keuangan, dan go-to-market.

“Dengan banyaknya peluang yang ditawarkan oleh AI, kami percaya startup dapat merevolusi operasional bisnis, mendapatkan wawasan unik tentang perilaku pelanggan, mengembangkan solusi dan ekonomi baru yang out-of-the-box, serta menciptakan dampak positif yang belum ada sebelumnya,” ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir dalam keterangan pers, Kamis (7/3).

Bimbingan yang diberikan, yakni cara membangun thought-leadership di LinkedIn, akses eksklusif untuk meninjau solusi AI baru dari Microsoft, hingga interaksi dengan insinyur Microsoft untuk mengakses solusi guna mengembangkan peta jalan pengembangan produk AI yang komprehensif.

Total ada 18 startup Indonesia yang terpilih untuk bergabung dalam Microsoft AI Founders Club Indonesia. Beberapa di antaranya adalah MTARGET dan Meeting.AI.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Lenny Septiani, Antara