Grab Rugi Lagi Setelah Untung untuk Pertama Kali

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4).
Penulis: Desy Setyowati
16/5/2024, 12.24 WIB

Grab merugi US$ 115 juta pada kuartal I 2024. Pesaing Gojek ini sebelumnya mencatatkan untung US$ 11 juta pada kuartal IV 2023 untuk pertama kalinya sejak perusahaan berdiri pada Juni 2012.

Meski begitu, kerugian Grab menurun 54% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 250 juta alias year on year (yoy). Rugi menurun karena laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA yang disesuaikan meningkat.

Selain itu, beban bunga bersih dan beban kompensasi berbasis saham menurun.

Kerugian operasional pada kuartal pertama juga turun 63% yoy dari US$ 204 juta menjadi US$ 75 juta. Utamanya disebabkan oleh peningkatan pendapatan, serta penurunan beban umum dan administrasi.

Chief Financial Officer Grab Peter Oey menyampaikan, perusahaan terus mendorong pertumbuhan yang menguntungkan pada kuartal pertama, seiring dengan pencapaian rekor EBITDA yang disesuaikan.

“Saat kami mendorong pertumbuhan di seluruh bisnis, kami tetap berfokus pada peningkatan berkelanjutan dalam profitabilitas seperti yang ditunjukkan oleh ekspansi EBITDA yang Disesuaikan Grup selama sembilan kuartal berturut-turut sambil meningkatkan imbal hasil pemegang saham dan mengelola neraca,” kata Peter dalam keterangan pers, Kamis (16/5).

Berdasarkan program pembelian kembali saham US$ 500 juta, Grab telah membeli kembali saham biasa Kelas A US$ 97 juta pada Maret. Selain itu, membayar sisa saldo Pinjaman Berjangka B US$ 497 juta.

Rincian laporan keuangan Grab pada kuartal I 2024 sebagai berikut:

  • Rugi turun 54% menjadi US$ 115 juta
  • Rugi operasional turun 63% menjadi US$ 75 juta
  • Pendapatan naik 24% menjadi US$ 653 juta, dengan rincian sebagai berikut:
  1. GrabFood, Grab Express: naik 19% menjadi US$ 350 juta
  2. GrabBike, GrabCar: naik 27% menjadi US$ 247 juta
  3. Layanan keuangan: naik 53% menjadi US$ 55 juta
  • EBITDA yang Disesuaikan melonjak 332% menjadi US$ 153 juta, dengan rincian sebagai berikut:
  1. GrabFood, Grab Express: membaik dari merugi US$ 19 juta menjadi untung US$ 42 juta
  2. GrabBike, GrabCar: naik 41% menjadi US$ 138 juta
  3. Layanan keuangan: naik 34% menjadi negatif US$ 28 juta
  • Nilai transaksi atau GMV on-demand naik 18% menjadi US$ 4,24 miliar, dengan rincian sebagai berikut:
  1. GrabFood, Grab Express: naik 13% menjadi US$ 2,7 miliar
  2. GrabBike, GrabCar: naik 27% menjadi US$ 1,5 miliar
  3. Layanan keuangan (portofolio pinjaman): naik 86% menjadi US$ 363 juta
  • Transaksi pengguna per bulan alias monthly transactional user (MAU) naik 16% menjadi 38,5 juta
  • GMV per MTU turun 1% menjadi US$ 123 juta

Secara keseluruhan tahun, Grab memperkirakan pendapatan naik 14% - 17% menjadi US$ 2,7 miliar - US$ 2,75 miliar. EBITDA yang Disesuaikan diperkirakan naik dari US$ 180 juta - US$ 200 juta tahun lalu menjadi US$ 250 juta - US$ 270 juta.