Grab memberikan insentif kepada konsumen termasuk promosi dan diskon total US$ 505 juta atau Rp 7,8 triliun (kurs Rp 15.451 per US$) selama Semester I atau Januari – Juni.

Perlu diketahui, Grab menyediakan layanan di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Myanmar.

Insentif atau promosi untuk konsumen itu terdiri dari US$ 239 juta pada kuartal I dan US$ 266 juta pada kuartal II.

Selain untuk konsumen, Grab memberikan bonus kepada mitra pengemudi taksi online dan ojek online alias ojol total US$ 363 juta atau Rp 5,7 triliun (kurs Rp 15.697 per US$) selama Semester I.

Insentif untuk mitra pengemudi taksi online dan ojek online alias ojol itu US$ 177 juta pada kuartal I dan US$ 186 juta pada kuartal II, sehingga totalnya US$ 363 juta.

Grab pun mencatatkan kenaikan transaksi selama kuartal II. Rincian kinerja Grab selama kuartal II 2024 dengan perhitungan yoy sebagai berikut:

  • Pendapatan naik 17% menjadi US$ 664 juta, yang terdiri dari:
  1. Layanan pengiriman seperti GrabFood dan GrabExpress naik 11% menjadi US$ 356 juta
  2. Mobilitas seperti GrabBike dan GrabCar naik 19% menjadi US$ 247 juta
  3. Keuangan naik 54% menjadi US$ 60 juta
  • Kerugian operasional membaik 68% menjadi negatif US$ 56 juta
  • Kerugian keseluruhan membaik 54% menjadi minus US$ 68 juta
  • Total segmen laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan naik 84% menjadi US$ 148 juta, yang terdiri dari:
  1. Layanan pengiriman naik 331% menjadi US$ 42 juta
  2. Mobilitas naik 14% menjadi US$ 129 juta
  3. Keuangan naik 44% menjadi minus US$ 24 juta
  • EBITDA yang disesuaikan membaik dari minus US$ 17 juta menjadi positif US$ 64 juta
  • Nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) sesuai permintaan naik 13% menjadi US$ 4,434 miliar, yang terdiri dari:
  1. Layanan pengiriman naik 9% menjadi US$ 2,85 miliar
  2. Mobilitas naik 20% US$ 1,584 miliar
  • Transaksi pengguna bulanan alias monthly transaction user (MTU) naik 17% menjadi 40,9 juta
  • MTU sesuai permintaan naik 19% menjadi 36,7 juta
  • GMV sesuai permintaan per MTU turun 6% menjadi US$ 121
  • Portofolio pinjaman yang disalurkan lewat layanan keuangan naik 71% menjadi US$ 397 juta

“Kerugian operasional pada kuartal kedua menurun terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan penurunan biaya restrukturisasi,” kata Grab dalam keterangan pers, pekan lalu (15/8).

Sementara itu, kerugian keseluruhan menurun karena EBITDA yang disesuaikan naik yang sebagian diimbangi oleh peningkatan beban pajak penghasilan.

“Kerugian kami pada kuartal tersebut mencakup US$ 82 juta dalam beban kompensasi berbasis saham non-tunai,” kata Grab.