Perbandingan Kinerja Bisnis: Grab Untung, GoTo Gojek Tokopedia Masih Merugi
Grab mencatatkan untung US$ 15 juta atau Rp 236,1 miliar (kurs Rp 15.742 per US$) pada kuartal III. Pesaingnya, yakni GoTo Gojek Tokopedia masih merugi Rp 1,7 triliun.
Grab meraup untung untuk pertama kali pada kuartal akhir tahun lalu. Namun kemudian kembali merugi pada kuartal I dan II 2024.
Rincian kinerja Grab selama kuartal III atau Juli – September dengan perhitungan secara tahunan atau year on year (yoy) sebagai berikut:
- Pendapatan naik 17% menjadi US$ 716 juta, yang terdiri dari:
- Layanan pengiriman seperti GrabFood dan GrabExpress naik 16% menjadi US$ 380 juta
- Mobilitas seperti GrabBike dan GrabCar naik 17% menjadi US$ 271 juta
- Keuangan naik 34% menjadi US$ 64 juta
- Lainnya US$ 1 juta
- Kerugian operasional membaik 59% menjadi negatif US$ 38 juta
- Keuntungan keseluruhan membaik dari rugi US$ 99 juta menjadi untung US$ 15 juta
- Total segmen laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan naik 42% menjadi US$ 178 juta, yang terdiri dari:
- Layanan pengiriman naik 60% menjadi US$ 55 juta
- Mobilitas naik 18% menjadi US$ 149 juta
- Keuangan naik 27% menjadi minus US$ 26 juta
- Lainnya naik 7%
- EBITDA yang disesuaikan naik 224% menjadi US$ 90 juta
- Nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) sesuai permintaan naik 15% menjadi US$ 4,659 miliar, yang terdiri dari:
- Layanan pengiriman naik 16% menjadi US$ 2,97 miliar
- Mobilitas naik 20% US$ 1,69 miliar
- Portofolio pinjaman yang disalurkan lewat layanan keuangan naik 81% menjadi US$ 498 juta
- Transaksi pengguna bulanan alias monthly transaction user (MTU) naik 16% menjadi 41,9 juta
- MTU sesuai permintaan naik 19% menjadi 37,7 juta
- GMV sesuai permintaan per MTU turun 3% menjadi US$ 124 juta
"Kuartal ketiga merupakan kuartal yang kuat bagi kami. Seiring dengan investasi yang kami lakukan di seluruh bisnis, kami berhasil mempercepat pertumbuhan transaksi layanan on-demand,” kata CEO Grab Group Anthony Tan dalam keterangan pers, Selasa (12/11).
"Kami tetap optimistis dengan prospek pertumbuhan jangka panjang di Asia Tenggara, dan bekerja keras untuk menangkap tren permintaan pengguna yang kuat, meningkatkan peluang pendapatan bagi mitra, dan mendorong inovasi yang dipimpin teknologi untuk meningkatkan efisiensi,” Anthony menambahkan.
Chief Financial Officer Grab Peter Oey menyampaikan EBITDA yang Disesuaikan terus naik selama 11 kuartal berturut-turut. Arus kas bebas yang disesuaikan pada kuartal III juga merupakan yang tertinggi sejak awal perusahaan berdiri.
“Dengan momentum kuat di seluruh bisnis, kami berharap dapat memberikan pertumbuhan GMV on-demand pada kuartal keempat, serta meningkatkan prospek pendapatan dan EBITDA yang Disesuaikan sepanjang tahun,” kata Peter Oey.
Sementara itu, GoTo Gojek Tokopedia mencatatkan kerugian susut 55% menjadi Rp 4,31 triliun selama Januari – September. Rincian kinerja perusahaan selama kuartal III atau Juli – September sebagai berikut:
- Pendapatan bersih naik 8% menjadi Rp 3,9 triliun, yang terdiri dari:
- Fintech (GoTo Financial) naik 128% menjadi Rp 1 triliun
- On-demand (Gojek) naik 22% menjadi Rp 3,7 triliun
- EBITDA yang Disesuaikan membaik dari negatif Rp 942 miliar menjadi positif Rp 137 miliar, yang terdiri dari:
- Fintech membaik 83% menjadi negatif Rp 65 miliar
- On-demand membaik dari negatif Rp 48 miliar menjadi positif Rp 156 miliar
- Rugi membaik 29% menjadi Rp 1,7 triliun
- Nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) inti naik 5% menjadi Rp 72 triliun, yang terdiri dari:
- Fintech naik 82% menjadi Rp 64,6 triliun
- On-demand naik 61% menjadi Rp 16,6 triliun
“Perseroan berada di jalur yang tepat untuk memenuhi pedoman kinerja EBITDA yang disesuaikan mencapaia titik impas atau breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” demikian keterangan pers.