Transaksi Shopee baik dari sisi volume maupun nilai melonjak pada kuartal III. Layanan logistik milik e-commerce ini yaitu SPX Express pun dinilai semakin menyaingi J&T Express, yang selama ini merajai pengiriman paket.

Rincian kinerja Shopee selama kuartal III atau Juli – September secara tahunan atau year on year (yoy) sebagai berikut:

  • Total pesanan bruto naik 24,2% menjadi 2,8 miliar
  • Nilai transaksi bruto atau GMV naik 25,2% menjadi US$ 25,1 miliar
  • Pendapatan GAAP naik 42,6% menjadi US$ 3,2 miliar, yang terdiri dari:
  1. Pasar inti, terdiri dari biaya berbasis transaksi dan pendapatan iklan, meningkat 49,3% menjadi US$ 2 miliar.
  2. Pendapatan layanan nilai tambah, terdiri dari pendapatan yang terkait dengan layanan logistik, meningkat 29,4% menjadi US$ 767,2 juta.
  • Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan membaik dari 109,9% dari negatif US$ 346,5 juta menjadi US$ 34,4 juta, yang terdiri dari:
  1. Pasar Asia: membaik dari minus US$ 306,2 juta menjadi US$ 30,9 juta
  2. Pasar lain: membaik dari negatif US$ 40,3 juta menjadi US$ 3,5 juta

Perusahaan venture builder asal Singapura Momentum Works menyoroti pendapatan dari layanan bernilai tambah, seperti SPX Express yang melonjak 29,4%. Terlebih lagi, total paket selama Juli – September mencapai 2,8 miliar.

“Kami percaya volume paket aktual dari lengan logistik internal Shopee, SPX Express, sudah setara dengan J&T Express atau bahkan mungkin telah melampaui,” kata pendiri sekaligus CEO of Momentum Works Jianggan Li dalam keterangan pers yang diterima oleh Katadata.co.id, Rabu (13/11).

Shopee hadir di Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan dan Brasil. Sementara itu, J&T Express menyediakan layanan di Cina, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura , Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Brasil, Meksiko, dan Mesir.

Menurut laporan Momentum Works  bertajuk ‘E-commerce in Southeast Asia 2024’ pada Juli, jumlah paket yang dikirim J&T Express per hari terus meningkat. Berikut rinciannya:

  • 2020: 3,07 juta paket
  • 2021: 6,08 juta paket
  • 2022: 6,88 juta paket
  • 2023: 8,88 juta paket
  • Awal 2024: 11,3 juta paket

Akan tetapi, Momentum Works mencatat bahwa pendapatan dari pengiriman per paket justru turun sejak 2022. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Jumlah pengiriman paket oleh J&T Express di Asia Tenggara dan pendapatan dari pengiriman per paket (Momentum Works, Katadata/Desy Setyowati)

Akan tetapi, J&T Express belum mengeluarkan laporan terkait pendapatan pengiriman per paket pada awal tahun ini.

Katadata.co.id mengonfirmasi kepada J&T Express terkait data tersebut, namun belum ada tanggapan.