Startup pertanian Semaai menyebutkan layanannya bisa meningkatkan penjualan toko barang-barang kebutuhan petani hingga 50%.

Dalam studi Semaai dan PRISMA bertajuk ‘Penilaian Dampak Fitur Semaai’, startup pertanian itu menggandeng 5.000 Toko Tani dan 200 ribu petani kecil di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

PRISMA adalah program kemitraan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk pertumbuhan pasar pertanian nasional. Semaai  berkolaborasi dengan PRISMA sejak 2022 dalam mengembangkan fitur Klinik dan produk keuangan.

Dampak layanan Semaai terhadap petani dan Toko Tani di antaranya:

  • Klinik Semaai yakni fitur konsultasi pertanian digital seperti tata cara penggunaan pestisida dan obat-obatan, manajemen hama dan penyakit, serta rekomendasi produk.

Sebanyak 65% pengguna Semaai telah mengakses fitur Klinik selama Agustus 2022 hingga Agustus 2024.

Studi menunjukkan 94% Toko Tani yang bergabung lewat fitur ini mengalami peningkatan pengetahuan tentang pertanian, terutama ketika memberikan rekomendasi produk kepada petani.

Sebanyak 57% mencatatkan peningkatan jumlah pembeli dan pelanggan setia. Selain itu, 49% lainnya melaporkan peningkatan penjualan.

Pemilik Toko Tani Berkibar Zahrotun Nikmah menyampaikan fitur itu membantunya memahami seluk beluk pertanian, sehingga dia lebih percaya diri untuk memberikan rekomendasi produk kepada petani.

“Ketika petani berhasil menggunakan produk yang dibeli di kios saya, petani lain akan ikut membeli, sehingga penjualan saya meningkat 50% dan keuntungannya naik dua kali lipat,” kata Zahrotun dalam keterangan pers, Jumat (15/11).

  • Produk keuangan melalui kerja sama dengan fintech dan bank

Layanan ini bertujuan meningkatkan manajemen arus kas, mendiversifikasi penawaran produk, meningkatkan daya saing dan pertumbuhan jangka panjang Toko Tani.

Hampir 600 Toko Tani mengakses fitur keuangan ini. Sebanyak 67% pengguna mengalami pertumbuhan inventaris dan 63% lainnya melaporkan peningkatan cash flow.