Operator PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menggandeng penyedia perangkat telekomunikasi asal Swedia Ericsson untuk mengembangkan jaringan generasi kelima (5G) di Indonesia. Sebelumnya, Telkomsel juga bekerja sama dengan Huawei dan Cisco untuk meningkatkan kualitas jaringan 5G.
Telkomsel menggunakan teknologi jaringan inti (core network) Network Functions Virtualization Infrastructure (NFVI) milik Ericsson. Vice President Network Cloud Management Telkomsel Ivan C Permana menyampaikan, solusi core network Ericsson ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatan kecepatan, efisiensi dan keleluasaan untuk bisnis saat ini maupun peluang ke depan.
Dengan teknologi ini, Telkomsel bisa menyiapkan layanan Internet of Things (IoT) menggunakan jaringan 5G. “Manfaat dari 5G dapat berupa percepatan proses transfer data, penggunaan network slicing terdedikasi hingga optimalisasi pendistribusian kemampuan inti dari jaringan,” kata Ivan dalam siaran pers, Jumat (14/6).
(Baca: Perkuat Layanan 5G, Telkomsel Gandeng Cisco dan Huawei)
Selain itu, Telkomsel menggunakan teknologi komputasi awan milik Ericsson, yakni Cloud Packet Core. “Solusi cloud akan membantu memenuhi permintaan yang terus meningkat, untuk layanan jaringan baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” kata Ivan.
Ia menyampaikan, peningkatan kualitas jaringan ini bisa memangkas waktu dalam pemasaran layanan baru. Dia juga optimistis kerja sama ini menurunkan biaya kepemilikan dan mempercepat respons atas keluhan konsumen.
Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari pengembangan jaringan 5G di Indonesia. “Solusi NFVI dan Cloud Packet Core akan membantu memenuhi kebutuhan pelanggan Telkomsel yang kian meningkat, serta mempercepat penyebaran use cases dan solusi inovatif terbaru,” kata dia.
(Baca: Tarif Internet 5G Tiga Kali Lebih Mahal, Berat bagi Konsumen Retail)
Sebelumnya, Telkomsel bekerja sama dengan Huawei untuk mengembangkan Joint Innovation Center 5.0. Kolaborasi ini dalam rangka pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia.
Adapun teknologi Ericsson juga digunakan oleh operator Tanah Air, yakni PT Indosat. Pada November 2018, Indosat Ooredoo menguji coba layanan 5G berbasis 3D Augmented Reality (AR) bekerja sama dengan Ericsson. Selama uji coba tersebut kecepatan layanan 5G Indosat mencapai 23 Gigabyte per detik (Gbps).
(Baca: Indosat Uji Coba Jaringan 5G Berbasis 3D Augmented Reality)