Indosat Uji Coba Jaringan 5G Berbasis 3D Augmented Reality
PT Indosat Tbk menggandeng produsen perlengkapan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson menghadirkan layanan 5G. Dalam uji coba pertamanya ini, layanan 5G yang dihadirkan berbasis 3D Augmented Reality (AR).
Director dan Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo Arief Musta'in mengatakan, 5G memiliki potensi untuk mempercepat transformasi digital di berbagai industri di Indonesia. Layanan inovatif ini juga diklaim bisa memberdayakan konsumen.
Untuk itu, Indosat membangun jaringan guna menunjang tersedianya layanan 5G. "Kami bekerja sama dengan Ericsson mempertunjukkan demonstrasi contoh kasus penggunaan 5G, terutama pengalaman 3D Augmented Reality pertama di Indonesia," ujar dia dalam siaran pers, Kamis (22/11).
Gabungan antara layanan 5G dengan 3D Augmented Reality ini bisa menunjang industri, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan. Sebab, 3D Augmented Reality membantu pekerja melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat hidup seperti anatomi manusia fotorealistik dan gambar 360 derajat dari planet Bumi.
Menurutnya, augmented reality memiliki potensi yang sesuai untuk digunakan oleh perusahaan atau konsumen akhir. Ia mencontohkan, industri yang akan mendapat manfaat dari augmented reality adalah industri jasa yang menyediakan bantuan jarak jauh, perawatan kesehatan, pendidikan dan retail.
(Baca juga: Transformasi Bisnis Digital Indosat Dijanjikan Tanpa PHK)
Bahkan, pengalaman seperti ini bisa dilakukan secara real-time kepada audiens yang lebih luas menggunakan layanan 5G. Apalagi, kecepatan 5G test bed mencapai 10Gbps per User Equipment dari total 20Gbps. Ini berarti, kecepatannya melebihi Long Term Evolution (LTE).
Arief mengatakan, 5G test bed juga memiliki beam tracking yang memungkinkan kapasitas dan kinerja internet yang lebih tinggi. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan streaming video 4K ke UE melalui radio 5G.
Presiden Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper mengatakan, 5G mewakili evolusi teknologi seluler utama yang bisa menciptakan inovasi dan aplikasi baru. "Kami percaya 5G akan memainkan peran utama dalam transformasi digital di Indonesia. Ericsson bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk meningkatkan jaringan dan teknologi untuk para pelanggan," kata dia.
Selain mengaplikasikan 5G dengan 3D Augmented Reality, kedua perusahaan menampilkan layanan 5G deployment considerations dan connected drones. Layanan ini memungkinkan pengguna mengontrol drones dengan jarak yang lebih jauh dibanding biasanya. Jalur penerbangan juga bisa diatur.
(Baca juga: Kembangkan Startup Digital, XL Axiata Bangun Laboratorium IoT)
Ada juga LAA, yang merupakan solusi untuk hotspot berkapasitas tinggi seperti di bandara, stadion, dan pusat perbelanjaan. Hotspot ini menggunakan spektrum unlicense untuk meningkatkan kecepatan dan kapasitas tambahan untuk LTE. Layanan 5G ini juga bisa diimplementasilan dengan NB-Internet of things (IoT). "Kami akan terus bekerja sama untuk membawa kemampuan terbaik kita untuk meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia," ujar Jerry.