Indosat Siapkan Jaringan 5G Meskipun Permintaan Masih Terbatas
Jaringan atau base transceiver station (BTS) milik PT Indosat Tbk di wilayah DKI Jakarta mulai menyediakan layanan 5G. Perseroan memperkirakan ekosistem teknologi ini terbangun masif mulai pertengahan 2019 atau awal 2020.
Direktur sekaligus Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo Haroon S. Hameed mengakui saat ini permintaan 5G belum signifikan. "Meski begitu, kami siap memulai layanan ini," tuturnya saat konferensi pers, di Jakarta, Selasa (11/12).
Pada November 2018, Indosat Ooredoo menguji coba layanan 5G berbasis 3D Augmented Reality (AR) bekerja sama dengan Ericsson. (Baca juga: Indosat Uji Coba Jaringan 5G Berbasis 3D Augmented Reality)
Division Head Network Optimization Indosat Ooredoo Joko Riswadi menjelaskan, berdasarkan uji coba tersebut diketahui kecepatan layanan 5G mencapai 23 Giga Byte per detik (Gbps). Hasil ini dinilai baik mengingat rerata teknologi serupa mencapai 24 Gbps.
Joko juga mengutarakan, permintaan layanan 5G Indosat masih terbatas datang dari korporasi. Pelanggan di segmen ini memanfaatkan 5G untuk Internet of Things (IoT) maupun virtual reality (VR) yang menuntut kecepatan data tinggi.
"Konsumen (individu) belum butuh. Kalau industri, iya. Jadi nanti akan di-drive oleh demand itu sendiri," ujar Joko. Saat ini baru ada prototipe di pasaran, dengan kata lain belum tersedia user interface (UI).
(Baca juga: Kembangkan Layanan 5G, Huawei Gandeng 22 Operator Global)
Pengembangan 5G memerlukan kerja sama di antara pemerintah dengan operator telekomunikasi. Joko menyatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya diketahui bahwa regulasi terkait teknologi ini baru tersedia pada 2021. Padahal, ekosistemnya berkembang mulai tahun depan.
Oleh karena itu, Indosat Ooredoo meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyegerakan penerbitan peraturan layanan 5G. Kehadiran regulasi dibutuhkan dalam roses pengembangan layanan dan infrastruktur teknologi ini.
"Pemerintah (juga) maunya yang paling free itu frekuensi 26 dan 28. Itu sangat tinggi. Kami akan butuh banyak lokasi dan berbagi infrastruktur, tidak mungkin bangun sendiri," tutur Joko.
Secara keseluruhan, Indosat mengaku siap menyediakan layanan 5G. "Layanan ini pasti tidak menunggu semua investasi 4G selesai. Kami akan masuk di satu momen yang tepat. Kami sudah mulai 5G di beberapa klaster," katanya.
(Baca juga: Jumlah Pelanggan Turun, Indosat Perbaiki Jaringan dan Promosi)
Operator lain, seperti PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT XL Axiata Tbk juga sudah mulai menyediakan 5G. Pada Agustus 2018, Telkomsel menguji coba layanan ini dengan kecepatan 16 Gbps sedangkan XL mencapai 20 Gbps.