Huawei Bantah Pakai AI untuk Identifikasi Muslim Uighur di Tiongkok

123RF.com
Ilustrasi logo Huawei
14/12/2020, 12.43 WIB

Huawei membantah telah mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengidentifikasi etnis muslim Uighur. Produsen ponsel pintar (smartphone) asal Tiongkok ini menyatakan, perusahaan menentang penggunaan teknologi untuk tujuan diskriminasi atau penindasan terhadap anggota komunitas apa pun.

“Huawei tidak mengembangkan atau menjual sistem yang bertujuan mengidentifikasi orang berdasarkan kelompok etnis, termasuk muslim Uighur,” kata juru bicara Huawei kepada Katadata.co.id, Senin (14/12).

Muslim Uighur merupakan kelompok minoritas yang berdomisili di barat laut Tiongkok. Kabarnya, pemerintah memindahkan satu juta warga etnis ini ke jaringan kamp penahanan di provinsi Xinjiang dan memaksa untuk mengikuti program indoktrinasi.

Beijing membantah hal itu. Namun, The Verge melaporkan bahwa citra satelit mengonfirmasi keberadaan kamp-kamp tersebut.

Sedangkan Huawei menyampaikan, teknologi identifikasi wajah baru dikembangkan dan terus mengalami perubahan. Pengembangan juga mengacu pada keperluan umum berdasarkan standar industri.

“Pengembangan sistem etika dan tata kelola seputar teknologi yang muncul harus dilakukan melalui proses yang penuh kesadaran,” ujar juru bicara Huawei.

Huawei juga membantah segala tuduhan dalam pemberitaan Washington Post pekan lalu (8/12). “Kami menanggapi pemberitaan ini dengan sangat serius dan sedang menyelidiki wacana yang diangkat di dalamnya,” ujarnya.

Pada pekan lalu (8/12), Washington Post melaporkan bahwa Huawei menguji coba pengembangan teknologi AI untuk identifikasi etnis muslim Uighur. Ini berdasarkan dokumen peneliti pengawasan video di IPVM.

Untuk menjalankan proyek tersebut, Huawei disebut-sebut berkolaborasi dengan perusahaan produsen AI asal Tiongkok, Megvii. Proyek identifikasi wajah itu merupakan demonstrasi tentang bagaimana perangkat keras seperti kamera, server, dan infrastruktur komputasi awan (cloud) milik Huawei dikolaborasikan dengan algoritme dari Megvii.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan