Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggaet Asosiasi Game Indonesia (AGI) menggelar Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021. Ini untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri gim lokal agar bisa bersaing dengan pengembang PUBG hingga Free Fire.
Selain itu, “untuk mendorong industri gim lokal untuk go global,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A Pangerapan dalam keterangan resmi, Kamis (29/7).
IGDX akan melibatkan ekosistem industri gim, termasuk pemain lokal dan mancanegara. “Mereka akan berbagi ilmu dan pengalaman, membangun jaringan dengan ratusan game developer di Indonesia,” kata dia.
Semuel mencatat, industri gim Indonesia tumbuh signifikan sejak 2017. Saat itu, produksi gim 143. Jumlahnya meningkat menjadi 225 pada 2018 dan 332 di 2019.
“Penggunaan (game online) selama pandemi corona meningkat tajam. Jadi kami ingin mendorong industri gim untuk mulai tumbuh supaya bisa memberikan potensi yang sedang tumbuh-tumbuhnya di Indonesia,” katanya.
Semuel pun melihat pandemi Covid-19 ini sebagai kesempatan yang harus dioptimalkan oleh produsen atau publisher game. Kominfo akan menjadi fasilitator untuk meningkatkan pertumbuhan industri ini, dengan cara mempertemukan developer dan investor.
Untuk itu, peserta IGDX nantinya yakni developer yang mencari peluang kerja sama dan pengembangan bisnis baru. Mereka akan diajarkan cara mengembangkan bisnis (business approach), sehingga diharapkan lebih percaya diri saat bertemu calon investor.
Pelaku gim lokal juga diharapkan bisa menyasar pasar internasional. Ini karena karakteristik industri yang sepenuhnya digital dan tidak terikat lokasi logistik geografis, menjadikan pasar ini relatif terbuka luas.
IGDX sendiri digelar setiap tahun sejak 2019. Kali ini, acara diselenggarakan pada Oktober hingga November.
Acara itu terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu IGD Academy, IGDX Business dan IGDX Conference.
IGDX Academy berisi pelatihan dari mentor yang sudah berpengalaman di industri gim, baik lokal maupun asing. Pendaftaran program ini dibuka sampai 2 Agustus melalui situs igdx.id.
Sedangkan IGDX Business, pengembang bisa bertemu dengan penerbit (publisher) gim, studio game, pemerintah, pengembang asing sampai investor. Acara ini akan digelar secara online selama dua hari.
Terakhir, IGDX Conference berupa seminar dan lokakarya yang dilakukan secara online dan offline selama dua hari. Pembicaranya berasal dari pemerintah, pelaku industri gim lokal dan internasional, investor, serta perwakilan sektor industri lain.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika I Nyoman Adhiarna mendorong seluruh pelaku gim lokal memanfaatkan acara tersebut.
Sedangkan Presiden AGI Cipto Adiguno berharap, ini menjadi program mentoring yang intensif bagi game developer di tingkat mahir (advance) meupun menengah (intermediate). “Ini supaya bisa mengembangkan kemampuan mereka, terutama dalam pengembangan produk dan bisnis,” katanya.