Google Sumbang Rp 14 M untuk Pasokan Oksigen dan Penanganan Corona RI

Arief Kamaludin (Katadata)
Logo Google
Penulis: Desy Setyowati
30/7/2021, 07.00 WIB

Google, melalui Google.org menyumbang US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,5 miliar untuk menyediakan pasokan oksigen di Indonesia. Selain itu, untuk penanganan pandemi corona.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan, perusahaan berfokus pada upaya untuk memastikan setiap orang memiliki akses cepat ke informasi. “Melalui hibah Google.org, kami ingin berpartisipasi dalam perjuangan melawan Covid-19 di Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Kamis (29/7).

Hibah tersebut diserahkan kepada International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) untuk mendukung Palang Merah Indonesia (PMI). Sebelumnya, Google.org memberikan Ad Grants kepada dinas pemerintah lokal dan berbagai organisasi untuk menayangkan kampanye informasi kesehatan publik secara gratis.

Sejak awal pandemi, Google.org juga mendanai distribusi vaksin di Asia dan seluruh dunia melalui Gavi.

Dengan adanya bantuan dari Google.org, IFRC dan PMI akan memasok peralatan medis seperti tabung oksigen, konsentrator oksigen, ventilator, serta peralatan diagnostik. PMI juga bakal mendukung pemerintah mengatasi dampak sekunder pandemi corona, khususnya dalam aspek kesehatan dan malnutrisi yang vital.

Kepala Delegasi IFRC di Jakarta Jan Gelfand menyampaikan, hampir 7.000 personel PMI turut menangani pandemi corona. “Tetapi jumlah orang yang membutuhkan bantuan masih sangat tinggi,” kata dia.

Pendanaan dari Google.org dinilai sangat penting untuk memastikan lebih banyak orang yang paling terancam risiko virus corona, memiliki akses ke perawatan.

Saat ini, kasus positif virus corona di Indonesia terus bertambah. Jumlah kasusnya mencapai 3,33 juta per Kamis (29/7).

Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 2,69 juta. Lalu yang meninggal dunia akibat virus corona total 90.552.

Kasus aktif Covid-19 di Tanah Air mencapai 554.484 per kemarin.

Sedangkan penduduk yang sudah divaksinisasi virus corona tahap pertama 46,3 juta atau 22,23%. Yang sudah divaksinasi Covid-19 tahap kedua 19,7 juta atau 9,44%.