Diblokir AS, Huawei: Amerika Belum Tentu Lebih Aman

123RF.com
Logo Huawei
Penulis: Desy Setyowati
3/9/2021, 12.06 WIB

Huawei diblokir dari perdagangan Amerika Serikat (AS) sejak awal 2019, karena dianggap berbahaya bagi keamanan nasional. Namun raksasa teknologi asal Cina ini menyampaikan, Negeri Paman Sam belum tentu aman.

Corporate Senior Vice President and Director of the Board Huawei Catherine Chen menilai, AS salah mengidentifikasi perusahaan sebagai ancaman siber. “Mengecualikan Huawei tidak membuat AS lebih aman. Belum ada penurunan serangan siber di Amerika atau di mana pun sejak Huawei diblokir,” kata dia kepada The Guardian, dikutip Kamis (2/9).

Ia menegaskan bahwa Huawei tidak pernah menerima permintaan apa pun dari pemerintah Cina untuk melemahkan kepentingan negara lain atau bertindak secara ilegal.

“Pendiri kami mengatakan hal yang sama ketika dia diwawancarai di Cina. Pemerintah Tiongkok dan rakyat memahami posisi kami dalam hal ini,” ujar Catherine.

Ia mengatakan, pendiri perusahaan Ren Zhengfei menyatakan bahwa Huawei akan pernah memenuhi permintaan yang melemahkan negara lain. “Ini adalah sesuatu yang telah kami nyatakan berulang kali,” ujar dia.

Akan tetapi, selain AS, beberapa negara Eropa meragukan keamanan Huawei. Inggris misalnya, memutuskan untuk tidak menggunakan solusi jaringan internet generasi kelima alias 5G dari perusahaan Cina ini.

Dalam kasus tersebut, Catherine menilai bahwa keputusan Inggris itu karena ada dorongan secara politis. Dia mengklaim tidak ada bukti kesalahan apa pun di pihak Huawei selama satu dekade penuh pengawasan di Britania Raya.

“Pada paruh pertama 2020, mereka membuat keputusan berdasarkan pertimbangan manajemen risiko. Tetapi pada paruh kedua tahun itu, mereka membuat keputusan berdasarkan pertimbangan politik,” kata Catherine.

Halaman: