Eropa berencana membuat Undang-undang (UU) yang mengatur kedaulatan semikonduktor. Ini karena beberapa ahli memperkirakan kelangkaan cip (chipset) berlangsung hingga 2023.

Komisaris Pasar Internal Komisi Eropa Thierry Breton mengatakan, UU yang akan dikenal sebagai ‘UU Cip’ itu terdiri dari tiga elemen. Pertama, strategi penelitian semikonduktor. Tujuannya membangun kerangka kerja penelitian oleh lembaga-lembaga seperti IMEC di Belgia, LETI/CEA di Prancis dan Fraunhofer di Jerman.

Kedua, rencana kolektif untuk meningkatkan kapasitas pembuatan cip di Eropa. Tujuannya, mendukung pemantauan dan ketahanan rantai pasok cip yang diproduksi.

Terakhir, penetapan kerja sama dan kemitraan internasional.

Breton mengatakan, UU cip tersebut dibuat agar negara-negara di Eropa tidak lagi bergantung pada rantai pasok cip di satu negara atau wilayah. "Kami ingin melindungi kepentingan benua dan menempatkan Eropa dengan kuat di lanskap geopolitik global," kata Breton dikutip dari TechCrunch, Rabu (14/9).

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mengatakan, sejauh ini negara-negara di Eropa terlalu bergantung pada pasokan cip dari Taiwan dan Tiongkok. "Kami bergantung pada cip canggih yang diproduksi di Asia," katanya.

Menurutnya, Taiwan memposisikan diri dengan keunggulan pada manufaktur semikonduktor. Sedangkan Cina berusaha menutup kesenjangan teknologi mereka, saat terjadi pembatasan oleh aturan kontrol ekspor.

"Eropa tidak bisa dan tidak akan ketinggalan," kata Ursula.

Berdasarkan data Statista, pangsa pasar Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) 53% pada kuartal kedua. Disusul oleh perusahaan Korea Selatan, Samsung 17,4%.

Selain itu, dunia kini menghadapi kelangkaan cip. Wakil Presiden Direktur Forrester Glenn O’Donnell memperkirakan, krisis ini berlangsung hingga 2023.

“Ini karena permintaan akan tetap tinggi dan pasokan terbatas. Kami memperkirakan kelangkaan cip bertahan hingga 2022 atau 2023,” ujar Glenn dikutip dari CNBC International, pada Mei (12/5).

Dia memprediksi, permintaan komputer atau personal computer (PC) berbasis cip paling canggih, akan sedikit melunak pada tahun depan. Namun pusat-pusat data (data center) akan membeli lebih banyak cip.

Tingginya permintaan seiring dengan terus berkembangnya komputasi awan (cloud) dan penambangan mata uang kripto (cryptocurrency).

Sedangkan CIO Plurimi Investment Managers Patrick Armstrong memprediksi, kelangkaan cip berlangsung selama 18 bulan ke depan.

“Cip tidak hanya untuk otomotif, tapi juga ponsel pintar (smartphone), internet, dan segalanya. Ada begitu banyak barang yang saat ini menggunakan cip lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Semuanya mendukung internet,” kata Armstrong.

Namun Armstrong menilai kelangkaan cip global paling keras memukul industri otomotif dibandingkan industri lainnya.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan