Kominfo Wajibkan Tingkat Kandungan Lokal 5G Jadi 35% Mulai April 2022

ANTARA FOTO/Zabur Karuru/hp.
Petugas melakukan perawatan di salh satu BTS Telkomsel di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (4/3/2021).
Editor: Yuliawati
21/10/2021, 19.04 WIB

Seiring dengan itu, Kominfo meminta agar penyedia layanan telekomunikasi mulai menyesuaikan TKDN perangkatnya masing-masing. Jaringan 4G dan 5G di Indonesia sendiri akan bekerja pada pita spektrum 850 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, 2,1 GHz dan 2,3 GH

Sejak Maret, sudah ada 157 operator telekomunikasi seluler yang meluncurkan operasi komersial layanan 5G di 62 negara. Di Indonesia, ada sejumlah perusahaan telekomunikasi yang sudah menyediakan layanan 5G, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. 

XL Axiata meluncurkan jaringan 5G pada Agustus. Perusahaan telekomunikasi bernuansa biru ini menggunakan spektrum frekuensi radio 1,8 GHz untuk menyediakan internet 5G. Lebar pitanya 20MHz, pada rentang 1.807,5 MHz sampai 1.827,5 MHz.

Sedangkan Telkomsel menyediakan internet 5G sejak akhir Mei (27/5). Lalu, Indosat resmi meluncurkan jaringan 5G pada Juni (23/6).

Hasil riset yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan, perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp 2.800 triliun. Angka ini setara dengan 9,5% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2030. 

Kontribusinya akan terus tumbuh hingga berpotensi mencapai angka kumulatif lebih dari Rp 3.500 triliun atau setara dengan 9,8% PDB pada 2035.

Sedangkan, penerapan 5G yang agresif juga memberi keuntungan bagi peningkatan investasi bisnis di Indonesia. Akan ada tambahan investasi dari 5G Rp 591 triliun dan Rp 719 triliun pada 2030 dan 2035.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan