Xiaomi Akan Bangun Pabrik Mobil Listrik Produksi 300 Ribu Unit/Tahun

Xiaomi
Xiaomi berkomitmen untuk menginvestasikan $ 10 miliar di divisi mobil listrik baru selama 10 tahun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
28/11/2021, 11.06 WIB

Raksasa ponsel pintar China Xiaomi Corp berencana membangun pabrik yang dapat memproduksi 300.000 mobil listrik setiap tahun di Beijing. Rencana ini menjadi salah satu bukti Xiaomi siap untuk menantang Tesla yang selama ini menguasai pasar kendaraan listrik.

Badan pembangunan ekonomi yang didukung pemerintah Beijing E-Town dalam akun WeChat mengatakan, pabrik tersebut akan dibangun dalam dua fase. Xiaomi juga akan membangun kantor pusat unit mobil, kantor penjualan dan penelitian di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Beijing. 

Beijing E-Town mengatakan, pihaknya memperkirakan pabrik mulai memproduksi massal mobil listrik pada 2024, target yang telah diumumkan oleh CEO Xiaomi Lei Jun pada Oktober.

Pada Maret, Xiaomi berkomitmen untuk menginvestasikan $ 10 miliar di divisi mobil listrik baru selama 10 tahun. Perusahaan menyelesaikan pendaftaran bisnis unit EV-nya pada akhir Agustus.

Perusahaan telah membuka ribuan toko untuk memacu pertumbuhan penjualan domestik pada bisnis smartphone-nya, tetapi pada akhirnya berniat menggunakan toko-toko ini sebagai saluran untuk rencananya menjual kendaraan listrik.

Xiaomi bersaing dengan Apple dan Tesla dalam pengembangan mobil listrik. Di Cina, raksasa teknologi Baidu juga meluncurkan perusahaan mobil listrik mandiri pada Januari. Pada Februari, mereka mempekerjakan CEO untuk bisnis ini.

Xiaomi juga berhadapan dengan Nio dan Xpeng. Bisnis mobil listrik sendiri sudah mendapatkan dukungan dari Beijing selama beberapa tahun terakhir. Bisnisni membantu industri tumbuh di Tiongkok. Firma riset pasar Canalys memperkirakan 1,9 juta kendaraan listrik akan dijual di Cina tahun ini atau tumbuh 51% dibandingkan 2020 (year on year/yoy).

Xiaomi juga telah berinvestasi terhadap perusahaan pengembang cip (chipset), Black Sesame Technologies untuk mengembangkan mobil listrik (electric vehicle/EV) di tengah kelangkaan cip.

Melalui anak usahanya, Xiaomi Yangtze River Industrial Fund, raksasa teknologi Cina itu memimpin pendanaan pada Black Sesame Technologies senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun. Selain Xiaomi, investor lain yang terlibat antara lain SummitView Capital, FutureX Capital, Oriza Hua, Lenovo Capital & Incubator Group, dan Sunic Capital.

Black Sesame merupakan perusahaan pengembang cip yang didirikan pada 2016. Perusahaan menawarkan layanan pemrosesan gambar, algoritma persepsi, dan desain sistem-on-chip untuk kendaraan otonom, dan tengah mengembangkan cip berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Sejumlah produsen mobil listrik juga memanfaatkan teknologi yang dimiliki Black Sesame, diantaranya Robert Bosch, SAIC Motor, dan BYD. Black Sesame akan memanfaatkan pendanaan dari Xiaomi untuk mengembangkan sumber daya di industri otomotif, memajukan penelitian, serta komersialisasi produk.