Pendapatan Google dan Apple Melonjak Berkat Game Online

ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo/AWW/sa.
Seorang pria berjalan melewati logo Google di depan gedung perkantoran di Zurich, Swiss, Rabu (1/7/2021).
9/12/2021, 12.38 WIB

Perusahaan analisis seluler App Annie dan Sensor Tower mencatat, pendapatan Google dan Apple dari toko aplikasi melonjak tahun ini. Utamanya, karena aplikasi game online.

App Annie mencatat, pendapatan Apple dan Google meningkat seiring dengan pengeluaran aplikasi global yang tumbuh 25% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 135 miliar.

"Pengeluaran aplikasi tahun ini tidak menunjukkan tanda-tanda melambat meskipun ada pengawasan yang lebih ketat terhadap aturan pengembang toko aplikasi Apple dan Google, serta pembayaran dalam aplikasi," demikian dikutip dari ZDNet, Rabu (8/12).

Sedangkan Sensor Tower memperkirakan pengeluaran aplikasi seluler US$ 133 miliar pada tahun ini atau tumbuh 19,7% yoy.

Toko aplikasi App Store dari Apple memimpin dari sisi pendapatan. App Annie mencatat, App Store mendatangkan pendapatan US$ 87,5 miliar dari pengguna iOS pada 2021, atau 65% dari total pendapatan aplikasi seluler.

Sedangkan Google Play Store meraup pendapatan US$ 47,25 miliar.

Sensor Tower memperkirakan bahwa pendapatan App Store naik 17,7% yoy tahun ini. Sedangkan pendapatan Google Play naik 23,5%.

Namun, dari sisi jumlah unduhan, Google memimpin. Raksasa teknologi ini mencatatkan lebih dari 100 miliar unduhan, sementara App Store 30 miliar.

App Annie dan Sensor Tower mencatat, kontribusi terbesar pendapatan App Store dan Google Play berasal dari aplikasi game online. Industri gim menyumbang pengeluaran aplikasi seluler US$ 90 miliar sejak awal tahun.

Sensor Tower memperkirakan, pemain game atau gamer menghabiskan US$ 52,3 miliar secara global di App Store akhir tahun ini. Angkanya naik 9,9% yoy.

Sedangkan di Google Play, gamer akan menghabiskan US$ 37,3 miliar atau naik 16,6% dibandingkan 2020.

Selain game, sumber pendapatan lainnya adalah aplikasi hiburan dan media sosial. Kemudian aplikasi video dan pengeditan mengalami pertumbuhan tertinggi pada 2021. Ini didorong oleh pandemi dan pertumbuhan penggunaan aplikasi TikTok. 

Aplikasi streaming video menjadi lebih populer di tengah peluncuran internet generasi kelima atau 5G di berbagai negara. Sejumlah aplikasi seperti YouTube, TikTok, Disney+, HBO Max, Piccoma, Tinder, Twitch, dan Google One menarik banyak pengguna.

Di sisi lain, peningkatan pendapatan Apple dan Google dan aplikasi seluler terjadi seiring dengan tekanan yang dihadapi dari sejumlah pihak. Korea Selatan misalnya, melarang toko aplikasi Google dan Apple memaksa pengembang (developer) aplikasi memakai sistem pembayaran mereka

Itu karena keduanya dianggap merugikan pembuat perangkat lunak (software), yang menggunakan jasa Google Play dan App Store.

Sejumlah negara bagian atau distrik di Amerika Serikat (AS) juga menuntut Google atas dugaan pelanggaran anti-monopoli pada layanan toko aplikasi mereka Google Play. Kemudian Apple menghadapi gugatan dari pengembang aplikasi Epic Games karena masalah sistem pembayaran di toko aplikasi.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan