Survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan, indeks literasi digital masyarakat Indonesia pada 2021 masuk kategori sedang, yakni 3,49 dari 5. Tingkat yang tertinggi yakni di bagian tengah, seperti Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Indeks tersebut berdasarkan hasil survei terhadap 10 ribu responden, yang dilakukan selama 4 - 24 Oktober 2021. Responden merupakan anggota rumah tangga berusia 13 - 70 tahun dan mengakses internet tiga bulan terakhir. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) 0,98%.
Indeks literasi digital di Indonesia hanya naik 0,02 poin dibandingkan 2020 3,47. "Ini masih pada level sedang dan perlu upaya lebih lagi untuk meningkatkan level menjadi baik," kata Panel Ahli KIC Mulya Amri dalam acara Peluncuran Survei Literasi Digital 2021, Kamis (20/1).
Ada empat pilar yang memengaruhi indeks literasi digital, yakni:
- Kecakapan digital (digital skill) misalnya, menggambarkan kemampuan masyarakat dalam menghubungkan perangkat ke jaringan internet dan kemampuan mengunggah.
- Etika bermedia digital (digital ethics) misalnya, menggambarkan komentar masyarakat di media sosial.
- Keamanan digital (digital safety) seperti menggambarkan kemampuan masyarakat dalam menjaga data pribadinya.
- Budaya bermedia digital (digital culture) yang menggambarkan budaya bermedia sosial masyarakat Indonesia. Contohnya, mempertimbangkan perasaan dari suku lain, mempertimbangkan perasaan pembaca yang memiliki pandangan politik berbeda, keragaman budaya, agama dan usia di media sosial.
Berdasaran survei tersebut, digital culture menjadi pilar yang paling tinggi memengaruhi peningkatan indeks literasi digital pada 2021 yakni 3,9. Sedangkan skor terendah yakni digital safety 3,1.
"Ada perbaikan di pilar digital culture dan digital skill pada 2021. Tapi ada penurunan di digital ethics dan safety. Ini yang perlu diperbaiki," ujar Mulya.
Mulya pun mencatat, pemahaman warga Indonesia terkait informasi sensitif membaik. “Semakin sedikit orang yang membeberkan tanggal lahir. Tapi makin banyak yang mempublikasikan nomor ponsel," ujar Mulya.
Menurut wilayah, indeks literasi digital masyarakat Indonesia bagian tengah yang tertinggi yakni 3,57. Sedangkan barat 3,43 dan timur 3,44.
“Di Jawa, sub-indeks informasi dan literasi data cukup rendah,” kata Mulya.
Namun, indeks literasi digital di barat naik dari 3,46 pada 2020 menjadi 3,49 tahun lalu. Sedangkan Indonesia wilayah tengah dan timur turun 0,07 poin.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, indeks literasi digital Indonesia tahun ini meningkat walaupun tipis, karena terdorong oleh program literasi digital Kominfo.
"Pelatihan digital ini membekali pengetahuan dan teknologi baru kepada masyarakat," katanya.
Tahun lalu, Kominfo menargetkan 12,5 juta masyarakat bisa mendapatkan literasi digital secara baik.
Selain itu, sebanyak 100 ribu peserta bisa mendapatkan pelatihan kemampuan digital menengah melalui program Digital Talent Scholarship. Materinya seperti pengetahuan big data, kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), augmented reality (AR), dan virtual reality (VR).