Aplikasi PeduliLindungi menghilang dari toko aplikasi milik Apple, App Store karena masalah teknis. Pemerintah sedang mengupayakan unggah ulang (reupload) di App Store agar aplikasi PeduliLindungi kembali muncul secara publik.
Pemerintah saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak Apple di Amerika Serikat (AS) untuk pemulihan. "Kami tengah mengusahakan agar PeduliLindungi dapat kembali publik melalui proses reupload aplikasi," kata
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi pada Selasa (22/2).
Unggah ulang di App Store perlu dilakukan karena pihak pengembang PeduliLindungi tidak bisa memulihkan kembali aplikasi secara mandiri. Aplikasi tersebut hilang dari App Store karena masalah teknis, saat uji coba terbatas aplikasi berubah menjadi private.
Sembari menunggu proses unggah ulang, pemerintah menyediakan link alternatif pengunduhan aplikasi PeduliLindungi untuk perangkat Apple. Pengguna dapat mengakses link alternatif yakni https://apps.apple.com/us/app/pedulilindungi/id1504600374. "Link itu dapat langsung terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi di App Store," katanya.
Aplikasi PeduliLindungi ini menghilang dari pencarian baik secara manual di perangkat maupun melalui situs resmi App Store sejak akhir pekan lalu. Ketika pengguna mengetik kata kunci "PeduliLindungi" di kotak pencarian App Store, aplikasi tidak muncul.
Namun, saat mencari menggunakan Google Search dengan kata kunci "PeduliLindungi App Store", akan muncul opsi laman resmi App Store yang menyematkan PeduliLindungi. Sayangnya, aplikasi tersebut tetap tidak bisa diunduh. Hilangnya aplikasi dari App Store ini menjadi perbincangan warganet di Twitter.
Hilangnya aplikasi PeduliLindungi di App Store ini membuat pengguna perangkat Apple tidak bisa mengunduh PeduliLindungi untuk sementara waktu. Akan tetapi, dapat digunakan oleh pengguna yang sudah terlebih dahulu mengunduh aplikasi tersebut.
PeduliLindungi merupakan platform yang digunakan dalam pelaksanaan surveilans kesehatan di Indonesia untuk penanganan pandemi Covid-19. Aplikasi itu kini sudah mencatatkan 90 juta pengguna.