Kominfo Kebut Akses Internet dengan Kombinasi Fiber Optik dan Satelit

ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj.
Seorang teknisi melakukan pemeliharaan perangkat Base Transceiver Station (BTSdi salah satu menara di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (28/4/2021).
17/3/2022, 09.54 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mengombinasikan kabel serat optik dan satelit untuk mengatasi kesenjangan digital. Langkah ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur digital yang ditargetkan rampung pada 2024.

Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan bahwa Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) mempunyai tugas untuk menghubungkan konektivitas titik akses layanan yang belum terhubung.

Pada jaringan serat optik, ada 370 ribu kilometer fiber optik di darat dan dasar laut atau setara dengan mengelilingi bumi sembilan kali. Namun, menurutnya itu belum cukup karena belum mengakses seluruh wilayah Indonesia.

Oleh sebab itu kombinasi dengan komunikasi satelit akan dilakukan. "Karena, kami tetap harus menghubungkan seluruh titik-titik yang belum terhubung agar arus data bisa disalurkan dengan baik dan merata," ujar Johnny dalam siaran pers, kemarin (16/3).

Agar layanan komunikasi satelit bisa optimal, Kominfo memilih teknologi terbaru dan sesuai dengan kebutuhan wilayah kepulauan di ekuator. "Saya telah meminta untuk menyiapkan agar satelit berikutnya adalah satelit dengan teknologi software defined satellite," katanya.

Teknologi itu memungkinkan wilayah layanan satelit bisa diatur melalui perangkat lunak atau software di hulu. Ujungnya, harga layanan satelit bisa lebih kompetitif lagi.  

Sedangkan, Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif mengatakan, kombinasi kabel serat optik dan satelit akan memberikan manfaat dalam mengatasi kesenjangan akses telekomunikasi di Indonesia.

"Ini akan membawa ketersediaan bandwith sehingga layanan internet menjadi lebih memadai dan lebih layak," katanya.

Seiring dengan itu, kementerian memang tengah gencar melakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur digital dari hulu hingga hilir, mulai dari backbone, middle mile hingga last mile hingga 2024. Infrastruktur yang dibangun baik berupa fiber optik, satelit, hingga Base Transceiver Station (BTS). 

Kominfo juga akan membangun fiber optik 12.399 kilometer pada tahun ini. Tujuannya untuk melengkapi hampir 370 ribu kilometer fiber optik yang telah ada. 

Mereka juga mengembangkan Satelit Satria I menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan konsorsium Pasifik Satelit Nusantara sebagai pemenang tender. 

Kementerian tersebut juga gencar membangun BTS di 12.548 titik yang belum mendapatkan akses internet alias blankspot. Seluruhnya akan terakses layanan 4G pada 2022.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan