TV Analog Disetop Mulai April, Ini Keuntungan Beralih ke TV Digital
Kedua, mendapatkan gambar yang jernih. "Bagi penikmat TV digital, akan terasa perubahan kualitas gambar dan suara," ujar Mulyadi.
Pada siaran TV digital, tidak ada lagi gambar yang berbentuk semut atau noise dan berbayang di monitor.
Ketiga, masyarakat akan mendapatkan beragam fitur tambahan saat menggunakan TV digital. Misalnya, ada fitur electronic program guide atau EPG untuk mengetahui acara-acara yang telah dan akan ditayangkan kemudian.
TV digital juga mempunyai fitur early warning system alias EWS, sebagai bentuk mitigasi bencana. Saat terjadi bencana alam, pengguna TV digital akan mendapatkan peringatan. Ada juga fitur pengawasan anak atau parental lock.
Keempat, tidak memerlukan parabola karena penyiaran TV digital terrestrial, atau menggunakan frekuensi radio VHF/UHF seperti siaran analog, namun dengan format konten digital. Alhasil, masyarakat cukup menggunakan antena UHF ditambah set top box sebagai alat penerima siaran TV digital.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan migrasi TV digital akan memberikan deviden spektrum digital. Itu karena, TV analog memanfaatkan frekuensi 700 MHz. Apabila sudah beralih ke digital, ruang kosong itu dapat dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi internet generasi kelima atau 5G.
Ismail menyampaikan bahwa pemanfaatan ruang kosong frekuensi bekas TV analog juga dapat berjalan selama proses migrasi.
"Daerah-daerah yang sudah bisa kami rilis untuk band 700MHz akan dilakukan secara perlahan. Dengan begitu, operator seluler yang menyiapkan jaringan untuk mendukung 5G, bisa membangun coverage band," kata Ismail.