OJK Sebut Yogyakarta Pusat Hacker, Ahli IT: Kelas Kakap

Breached
Hacker Bjorka
Penulis: Lenny Septiani
27/12/2022, 16.51 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa DI Yogyakarta merupakan wilayah berkembangnya hacker secara nasional. Ahli IT atau informasi dan teknologi mengakui bahwa peretas di provinsi ini ‘kelasnya’ lebih tinggi ketimbang phising atau social engineering.

Social engineering adalah modus penipuan dengan cara mengelabui calon korban agar mau menuruti perintah penipu. Dengan begitu, pelaku kejahatan siber bisa menggasak isi rekening maupun dompet digital korban.

OJK menyebutkan bahwa Sulawesi dan Sumatera Selatan merupakan ‘markas’ dari pelaku penipuan siber atau social engineering.

“Sumatera Selatan dan Sulawesi itu ‘kelasnya’ phising dan social engineering. Sedangkan Yogyakarta ‘kelasnya’ lebih tinggi, kemungkinan menyangkut programming atau pembuatan aplikasi (untuk kejahatan siber),” kata Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya kepada Katadata.co.id, Selasa (27/12).

Namun Chairman lembaga riset siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mempertanyakan indikator OJK menyebut Yogyakarta sebagai pusat hacker.

"Pasalnya, mengungkap identitas pelaku penyerangan dan pencurian data oleh hacker susah-susah gampang," kata Pratama kepada Katadata.co.id, Selasa (27/12).

Menurutnya, ada banyak faktor yang memengaruhi apakah pelaku bisa ditangkap atau diidentifikasi. "Apalagi jika para peretas sangat jago memainkan proxy dalam beraksi," ujar Pratama.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani