Saluran atau channel YouTube milik Raditya Dika diretas (hack). Pekan lalu, YouTube milik Arief Muhammad mengalami hal serupa.
Raditya Dika menyampaikan langsung dugaan peretasan itu melalui Instagram Story. “Tampaknya giliran YouTube saya yang terkena hack,” kata dia
“Kami sedang proses recovery untuk mengembalikan akun YouTube. Abaikan apa yang ada channel saya,” tambah dia.
Katadata.co.id mencoba untuk membuka akun YouTube Raditya Dika pada Pukul 13.05 WIB. Namun tidak bisa diakses dan muncul tulisan ‘this page isn't available. Sorry about that’.
Nama akun dan profil Raditya Dika dikabarkan berubah. Selain itu, menayangkan siaran langsung Elon Musk tentang Twitter dan Bitcoin.
“Kok tiba-tiba subscribe channel ini ya? #Tesla #ElonMusk Bahaya nih kalau YouTube bisa otomatis subscribe channel yang kita tidak tahu,” kata @mfthv25, yang belum mengetahui akun YouTube Raditya Dika diretas.
Sedangkan @cloud_smile mengetahui hal itu. “Kenapa hacker pakai nama Elon ya?” ujar dia.
Pekan lalu, akun YouTube Arief Muhammad diretas. “Akun youtube @ariefmuhammad di-hack,” tulis Arief Muhammad melalui Instagram story, pekan lalu (22/12). “Untuk sementara abaikan dulu video yang diunggah di sana.”
Sebelumnya, Chairman CISSReC atau Communication and Information System Security Research Center Pratama Persadha menyampaikan, saling retas antar-akun media sosial berpotensi terjadi tahun depan. Bisa juga saling meretas situs website dan aplikasi milik pemerintah.
“Berbagai kebocoran data masih akan banyak terjadi dan bertambah parah jika itu juga terjadi karena adanya persaingan politik, baik di internal lembaga atau di atasnya,” kata Pratama dalam keterangan pers, Rabu (28/12).
Ia menyampaikan, kebocoran data bisa terjadi karena tiga faktor yakni:
- Serangan siber atau peretasan
- Sistem eror
- Faktor manusia, khususnya operator