Google berinvestasi sekitar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,7 triliun di startup kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) Anthropic. Ini salah satu cara perusahaan menyaingi ChatGPT.
“Google menginvestasikan sekitar US$ 300 juta ke startup tersebut pada akhir tahun lalu,” demikian isi laporan Financial Times dikutip dari The Verge, pekan lalu (4/2).
Anak usaha Alphabet itu memiliki 10% saham di Anthropic. Startup kecerdasan buatan ini pun mengumumkan bahwa Google Cloud menjadi penyedia komputasi awan (cloud).
“Kami mengembangkan sistem cloud AI bersama,” ujar Anthropic.
Sedangkan Microsoft lebih dulu menyuntik modal startup kecerdasan buatan OpenAI, pengembang ChatGPT. Chatbot berbasis AI ini pun diluncurkan secara umum pada Desember 2022, dan kini meraih lebih dari 100 ribu pengguna.
OpenAI Elon Musk, Sam Altman, dan beberapa peneliti pada 2015. Sedangkan Anthropic pada 2021, yang dibangun untuk kepentingan publik oleh mantan wakil presiden penelitian di OpenAI Dario Amodei.
Amodei membawa sejumlah peneliti dari OpenAI, termasuk Tom Brown, engineer utama untuk model bahasa AI GPT-3.
Amodei berpisah dari OpenAI karena ada ketidaksepakatan tentang arah perusahaan, yaitu fokus komersial yang meningkat setelah disuntik oleh Microsoft pada 2019.
Anthropic mengembangkan chatbot berbasis AI bernama Claude. Namun kedua perusahaan tidak menjelaskan tentang kerja sama keduanya terkait chatbot.
Sedangkan Google mengumumkan chatbot buatannya yang berbasis AI, yang diberi nama Apprentice Bard pada Senin (6/5). Chatbot berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) ini akan diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan.
Bard didukung oleh LaMDA alias Language Model for Dialogue Applications atau Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog. “Chatbot ini akan diuji coba terlebih dulu sebelum bisa digunakan oleh pengguna lebih luas,” kata Google dalam blog resmi, Senin (6/5).