Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) meluncurkan empat program besar untuk menunjang sistem pelayanan. Keempat program tersebut yakni Smart Jabar, Ekosistem e-Office Jabar, Dashboard Jabar, dan Jabar Skytrek.
Sekretaris Daerah Pemprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, aplikasi Smart Jabar diperuntukkan bagi pegawai pemerintahan maupun masyarakat.
Dashboard Jabar khusus untuk eksekutif seperti gubernur, wakil gubernur, dan sekretaris daerah yang berfungsi melihat bagaimana perkembangan di lapangan berdasarkan data dan analisa. Sementara Ekosistem e-Office Jabar terkait urusan surat menyurat dalam bentuk digital.
Adapun Jabar Skytrek yang teknologinya menggunakan lima satelit bisa membantu dalam mengontrol berbagai aspek mulai dari kelautan, lahan, perumahan, jalan, dan lain-lain.
"Ini sudah kita launching, kalau ini kita selalu update dan berjalan dengan baik artinya Jabar akan mempunyai sebuah sistem informasi yang sangat luar biasa," kata Setiawan seusai acara peluncuran Smart Jabar, Ekosistem e-Office Jabar, Dashboard Jabar, dan dan Jabar Skytrek di Jabar Command Center, Kota Bandung, Rabu (5/4).
Ia menambahkan, berbagai aplikasi tersebut akan membantu pemerintah dalam membuat keputusan kebijakan. Selain itu, akan lebih efisien dari sisi anggaran.
Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah menuturkan, Smart Jabar merupakan sebuah portal Single Sign On untuk semua pengguna aparatur sipil negara (ASN). Setiap ASN bisa menggunakan aplikasi yang terintegrasi melalui portal Smart Jabar.
"Berbagai aplikasi yang biasa digunakan oleh ASN diintegrasikan. Jadi ini efisiensi dan kemudahan bagi ASN," katanya.
Terkait Ekosistem E-Office, dia menjelaskan, pihaknya sudah mempunyai sidebar untuk pengiriman persuratan dan dokumen elektronik lainnya untuk Pemprov Jabar dan juga mengintegrasikan dengan Kabupaten/Kota.
Saat ini, lanjut Ika, ada dua daerah yang menjadi pilot project program Ekosistem E-Office yaitu Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung.
"Sebenarnya sudah jalan juga di masing-masing, tapi tidak terintegrasi. Kami punya, kabupaten/kota punya, tapi tetap persuratan masih melalui pos, tapi ini masih bisa diubah melalui sistem elektronik. Karena memang tujuan kami mengintegrasikan semuanya dalam satu ekosistem," jelasnya.
Untuk Dashboard Jabar, Ika menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sudah memiliki dashboard untuk publik dan eksekutif. Data-data yang selama ini berserakan akan ditampilkan dalam sebuah dashboard untuk bahan pengambilan keputusan pimpinan.
Sementara program Jabar Skytrek, menurut Ika, merupakan penggunaan teknologi untuk memonitor wilayah Jabar. Teknologi ini bisa digunakan untuk memantau proyek-proyek infrastruktur strategis, potensi bencana, dan aset-aset milik Pemprov Jabar.
"Ada lima satelit (dalam program Jabar Skytrek) yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan satelit yang kita gabungkan dan manfaatkan untuk memonitor infrastruktur di Jawa Barat," pungkasnya.