Ahli Teknologi Informasi maplecode.id Ahmad Faizun menyarankan masyarakat untuk beradaptasi dengan perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang berkembang makin pesat dan berpotensi mengancam sejumlah lapangan pekerjaan.
Menurut dia, perubahan besar sedang terjadi ketika teknologi AI memiliki kecerdasan memahami, mensintesis dan menyimpulkan informasi yang berlawanan dengan kecerdasan yang ditunjukkan oleh manusia maupun hewan.
"Perubahan ini tidak dapat dihindari. Banyak karyawan merasa khawatir karena takut posisinya akan digantikan oleh teknologi dalam waktu lima tahun," ujar Faizun seperti dikutip Antara, Senin (15/5).
Maka itu, masyarakat perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan AI karena kemampuan beradaptasi dengan perubahan menjadi penting agar perkembangan teknologi tak berdampak negatif bagi kehidupan manusia.
Salah satu upaya beradaptasi bisa dilakukan melalui kursus dengan pendekatan sains agar pekerja dapat lebih kompetitif dan mempunyai daya saing.
"Mengambil pendidikan dan kursus yang tepat akan membantu Anda mengatasi pergolakan yang akan terjadi saat kita beralih ke masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi," ujarnya.
Ia memastikan keterampilan tambahan itu akan bermanfaat saat memasuki dunia kerja, karena pemberi kerja akan melihat pekerja sebagai aset maupun sumber daya tambahan yang tidak akan tergantikan oleh pekerjaan teknologi.
Selain itu, Faizun juga mengingatkan perlunya penelitian tambahan untuk mengetahui pekerjaan yang kemungkinan besar diotomatisasi di masa mendatang, dan antisipasi dari sisi penguatan sumber daya manusia.
"Sekitar setengah dari semua bisnis telah mulai mengadopsi beberapa bentuk AI ke dalam operasi mereka untuk mengotomatiskan proses, memangkas biaya, dan mengurangi staf," ujarnya.
Dia memproyeksi profesi berpotensi tergerus oleh keberadaan teknologi AI atau robot di masa mendatang adalah pekerjaan dengan tugas rutin dan perintah berulang.
"Seperti penerjemah, paralegal, pegawai negeri di tingkat birokrat atau administrasi, pekerja pabrik untuk produk non-customized," kata ahli keamanan siber ini.
Sementara itu, profesi yang kemungkinan mampu bertahan di tengah keberadaan AI di masa mendatang adalah pekerjaan yang memiliki banyak kreativitas atau proses peningkatan, seperti artis, dokter atau politisi.
Selain itu, para pembuat kebijakan pemerintah, ilustrator, analis, serta pekerjaan yang bertindak out of the box dan memiliki intuisi yang tak dapat dilihat oleh AI juga dapat bertahan ke depannya.
Kemudian, terdapat pula profesi yang dapat beradaptasi dengan AI, antara lain Data Scientist, Machine Learning Specialist, Big Data dan Analytical Specialist dan profesi lainnya, seperti akuntan, auditor serta spesialis keamanan informasi.
"Mengapa profesi ini dapat berjuang dan memenangkan masa depan? AI dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan karier karena mereka adalah pengadopsi awal dan pengguna berat teknologi AI," ujarnya.