PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) resmi menandatangani akta pemisahan (deed of spin-off) guna mengintegrasikan layanan IndiHome ke Telkomsel. Nantinya, layanan IndiHome akan berada di bawah naungan Telkomsel per tanggal 1 Juli 2023.
Integrasi IndiHome ke Telkomsel merupakan langkah implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) yang merupakan bagian dari strategi Five Bold Moves. FMC merupakan konvergensi dari sistem komunikasi fixed dan mobile yang ditunjukkan dari konvergensi sisi terminal, network, maupun service.
Kehadiran FMC disebut akan menghasilkan modernisasi layanan telekomunikasi generasi baru, serta memberikan keleluasaan terhadap pelanggan untuk dapat menikmati layanan melalui jaringan fixed maupun mobile yang terintegrasi.
Secara sederhana, dengan adanya FMC, pengguna cukup menggunakan satu operator untuk melayani seluruh kebutuhan internet baik di rumah maupun di luar rumah.
Sementara dari segi teknis, penggabungan IndiHome dan Telkomsel akan membuat kedua jaringan dapat saling menopang ketika terjadi gangguan (down).
Langkah ini juga menandai pemisahan fokus bisnis di mana Telkom akan fokus pada segmen Business to Business (B2B) sementara Telkomsel akan fokus pada segmen Business to Consumer (B2C).
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menyampaikan optimistis kehadiran FMC ini diharapkan bisa meningkatkan penetrasi dari segmen broadband di masyarakat.
"Dengan FMC ini segmen broadband akan ada kombinasi dengan fiber optic dan fixed broadband diharapkan penetrasi broadband Telkom akan bisa terus bertambah," ucap Ririek dalam keterangannya.
Penggabungan ini sekaligus menjadi awal mula babak baru bagi Telkom untuk berlaga di layanan FMC. Menurut Direktur Keuangan Telkom Indonesia Heri Supriadi, hadirnya FMC akan memperkuat posisi Telkomsel sebagai kontributor terbesar di TelkomGroup.
"Sebagai bisnis konsumer, Telkomsel memberikan layanan seluler, broadband hingga fixed wireless access sehingga bisa berkontribusi sekitar 80 persen secara konsolidasi," terangnya dalam konferensi pers pada Selasa (27/6).
Memo Telkom per kuartal I-2023 menunjukkan Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 21,49 triliun atau tumbuh 1,1 persen secara tahunan.
Capaian tersebut berkontribusi 59,45 persen dari pendapatan TLKM. Sementara IndiHome mencatatkan pendapatan sebesar Rp 7,2 triliun atau tumbuh 5 persen secara tahunan per 31 Maret 2023. Artinya, IndiHome berkontribusi 19,9 persen dari pendapatan Grup Telkom.
Integrasi IndiHome ke Telkomsel ini juga membantu TLKM untuk menekan cost. Proses investasi yang dilakukan Telkom Group lebih terintegrasi dan efisien dengan terintegrasinya IndiHome ke Telkomsel.
"Di sisi lain, kami mengidentifikasi atas TelkomGroup akan mendapatkan efisiensi biaya. Begitu juga dengan investasi yang terintegrasi dan lebih efisien," tambah Heri.
Dengan hadirnya FMC, EBITDA Telkom diproyeksikan meningkat sebesar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun setiap tahun mulai dari 2027. Telkom juga disebut dapat menghemat belanja modal sekitar Rp 300 miliar–Rp 400 miliar.
Nilai sinergi Telkomsel dan IndiHome turut diproyeksikan meningkat dari Rp 500 pada 2023 menjadi Rp 5,6 triliun pada 2023. Kemudian proforma Telkomsel pasca FMC diproyeksikan naik dari Rp 118,5 triliun di 2023 menjadi Rp 140,3 triliun di 2027.