Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN membentuk Satuan Tugas Pemilihan Umum atau Satgas Pemilu untuk mengamankan ruang siber dan sistem elektronik selama pelaksanaan kegiatan Pemilu 2024.
"Jadi, kita punya Satgas Pemilu yang sudah bekerja sejak awal tahun dan selesai pekerjaannya setelah pelantikan presiden dan wakil presiden," kata juru bicara BSSN Ariandi Putra seperti dikutip Antara, Rabu (13/7).
Satgas Pemilu BSSN yang beranggotakan 171 orang itu juga melakukan kerja sama dengan KPU, Bawaslu, TNI, Polri, dan badan penegak hukum lain dalam rangka pengamanan ruang siber selama persiapan hingga pelaksanaan Pemilu 2024.
Satgas Pemilu bertugas untuk memperkuat keamanan sistem elektronik, menerapkan pencegahan dini, dan melakukan asistensi kepada lembaga terkait dalam menghadapi ancaman serangan siber saat Pemilu 2024.
"Satgas Pemilu BSSN fungsinya adalah memperkuat sistem, melakukan pencegahan dini, dan melakukan asistensi," ujar Ariandi.
BSSN juga akan memeriksa kerentanan dan risiko keamanan sistem elektronik, Information Technology Security Assessment (ITSA). Ini diharapkan dapat membantu Komisi Pemilihan Umum atau KPU dalam menerapkan tindakan penanganan ancaman serangan siber saat pemilu.
"Kami melihat secara utuh dari luar terkait dengan sistem elektronik, kami uji, dan kami lakukan ITSA serta laporan lengkapnya kami sampaikan ke KPU. Setelah itu, kami sampaikan jika ternyata ada titik-titik kerawanan atau kerentanan dan diharapkan KPU dapat memperbaiki," jelas Ariandi panjang.
Satgas Pemilu BSSN memiliki mekanisme kerja yang serupa dengan satgas penanganan siber dan sandi saat penyelenggaraan KTT G20 tahun lalu. Saat itu, Satgas diklaim sukses menjaga keamanan siber selama rangkaian kegiatan internasional itu.
"Beberapa hal yang kami lakukan di Satgas itu mengadopsi G20 karena pengamanan siber G20 berjalan dengan baik dan tidak terjadi apa-apa," kata Ariandi.
Ariandi mengungkapkan, tahun ini KPU menjadi instansi dengan penanganan keamanan ruang siber yang paling diutamakan oleh BSSN.
"Tahun ini tim teknis kami paling sering datang ke KPU, kami temukan kerentanan dan perbaiki. Kerentanan ini dapat dari hasil pemantauan yang dilakukan dengan NSOC (pusat operasi keamanan siber nasional)," ujar Ariandi.
Dengan kehadiran Satgas Pemilu, BSSN berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan baik terutama yang berkaitan dengan keamanan siber dan penyelenggaraan sistem elektronik.