Starlink dikabarkan siap masuk pasar Indonesia tahun depan. Berikut strategi XL Axiata dan Indosat Ooredoo Hutchison.
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan perusahaan tidak khawatir dengan rencana perusahaan internet asal Amerika Serikat Starlink masuk pasar Indonesia.
“Kami belum melihat adanya ancaman seluler di Indonesia kalau Starlink masuk ke Indonesia. Yang pasti kami melihat apakah ada yang bisa dikerjasamakan,” ujar Buldansyah ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/11).
Ia menyampaikan bahwa Indosat selalu mengkaji dan mengevaluasi perkembangan teknologi secara global, sehingga tidak merasa khawatir jika Starlink masuk pasar Indonesia.
“Jadi kami tidak melihat Starlink, OneWeb, Amazon atau siapapun. Kami melihat pada teknologi atau bisnis secara global yang bisa dikerjasamakan sesuai visi Indosat dan pemerintah Indonesia,” kata dia.
Anak usaha XL Axiata yakni Link Net juga tidak khawatir dengan rencana Starlink masuk pasar Indonesia. Pemilik merek First Media ini pun berencana memperluas layanan ke luar Pulau Jawa.
Chief Marketing Officer Link Net Santiwati Basuki mengatakan pasar dan pengguna internet di Indonesia besar. “Penetrasi fixed broadband masih kecil sekitar 16% - 17%,” katanya usai konferensi pers Kerja Sama First Media dan Vidio untuk Menghadirkan Tayangan Olahraga dan Konten Hiburan Berkualitas di Lippo Karawaci, Rabu (8/11).
“Itu pasti menjadi daya tarik buat semua operator, baik lokal maupun internasional untuk masuk,” Santiwati menambahkan.
Selain itu, First Media membidik pelanggan menengah ke atas. “Kalau segmen bawah, pasti akan bersaing dengan para operator seluler yang sudah ada di Indonesia,” kata dia.
Ia optimistis segmen pelanggan menengah ke atas tidak akan goyang dengan penawaran harga murah. “Yang akan mereka lihat yakni value for money atau nilai yang didapatkan dengan harga yang dibayarkan,” katanya.
First Media juga akan berfokus melakukan inovasi, seperti:
- Ekspansi ke luar Pulau Jawa yakni Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
- Bekerja sama dengan platform over the top alias OTT seperti Vidio dengan menghadirkan paket Vidio Diamond.
First Media menargetkan 8,3 juta homepass dalam lima tahun kedepan. Homepass adalah jumlah rumah atau bangunan yang berpotensi menggunakan layanan internet paket, karena dilewati jaringan kabel serat optik.
Anak usaha XL Axiata itu saat ini memiliki 3,3 juta homepass di 27 kota. Sebanyak 750 ribu di antaranya pelanggan aktif.