Google melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 100 karyawan YouTube pada Rabu (17/1). Akhir pekan lalu, raksasa teknologi ini memecat ratusan pegawai di divisi Google Assistant berbasis suara, augmented reality, dan tim engineer pusat .
Total Google telah melakukan PHK terhadap lebih dari 1.000 karyawan dalam sepekan terakhir.
“Google memberi tahu para pekerja di divisi YouTube dan tim manajemen pembuat konten bahwa posisi mereka telah dieliminasi,” demikian isi laporan The New York Times berdasarkan email yang diterima oleh pegawai, dikutip Jumat (19/1).
Sumber The New York Times menyebutkan, YouTube memiliki total 7.173 karyawan per Selasa (16/1).
“Kami mengambil keputusan untuk menghilangkan beberapa peran dan mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa rekan tim kami,” tulis Chief Business Officer YouTube Mary Ellen Coe dalam catatan kepada karyawan.
“Siapa pun di Amerika dan kawasan Asia-Pasifik yang di-PHK atau mungkin terkena dampaknya, akan diberi tahu pada akhir hari ini,” Ellen menambahkan.
YouTube berjuang untuk pulih sepenuhnya dari perlambatan periklanan pada tahun lalu dan menghadapi persaingan ketat dengan TikTok.
Google mencari cara untuk memangkas biaya dan birokrasi selama lebih dari setahun. Raksasa teknologi ini melakukan PHK besar-besaran tahun lalu.
Pada awal 2024, Google memecat lebih dari seribu pekerjaan dari divisi engineer inti, Google Assistant, dan beberapa proyek yang melibatkan augmented reality.
“Kami berinvestasi secara bertanggung jawab pada prioritas terbesar perusahaan kami dan peluang signifikan di masa depan,” kata Kepala Komunikasi Korporat YouTube Andrea Faville dalam pernyataan pers.
“Berbagai tim Google melakukan PHK dan reorganisasi pada paruh kedua 2023. Beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi semacam ini, termasuk beberapa penghapusan peran secara global,” Andrea menambahkan.