Elon Musk menggugat pembuat ChatGPT yakni OpenAI dan CEO Sam Altman, karena keduanya dinilai mengabaikan misi awal berdiri yaitu mengembangkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) demi kepentingan umat manusia.
Gugatan itu diajukan pada Kamis malam (29/2) di Pengadilan Tinggi California di San Francisco. Elon Musk menuduh adanya pelanggaran kontrak.
Elon Musk mengatakan, Sam Altman dan pendiri Open AI lainnya Greg Brockman pada awalnya mendekati dirinya untuk membuat perusahaan nirlaba yang bersifat open source. Namun startup yang berdiri pada 2015 ini sekarang berfokus menghasilkan uang.
Orang terkaya di dunia versi Bloomberg itu menyampaikan, ketiga pendiri OpenAI awalnya setuju mengembangkan AI generatif dengan konsep bahwa mesin dapat menangani tugas-tugas seperti manusia.
“Namun, dengan cara yang akan bermanfaat bagi umat manusia," kata Elon Musk dalam gugatan, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/3). “OpenAI membuat perjanjian pendirian ‘hangus’ ketika merilis model bahasa GPT-4 yang paling kuat, yang pada dasarnya merupakan produk Microsoft.”
Elon Musk meminta pengadilan memaksa OpenAI membuat penelitian dan teknologinya tersedia untuk umum. Selain itu, mencegah OpenAI menggunakan aset, termasuk GPT-4, untuk keuntungan finansial Microsoft atau individu mana pun.
Para eksekutif OpenAI menolak beberapa klaim yang diajukan oleh Elon Musk dalam gugatan. "Ini tidak akan mudah. Serangan-serangan akan terus berdatangan," kata Sam Altman dalam memo, dikutip dari Axios.
OpenAI, Microsoft dan Elon Musk belum memberikan komentar atas gugatan tersebut.