Warganet yang berdomisili di Bandung menceritakan pengalamannya menggunakan Starlink buatan perusahaan milik Elon Musk. Kecepatan internet mencapai 300 Mbps saat hujan.
“Hari ini resmi menjadi pengguna Starlink. Thank you @elonmusk to bring this innovation,” kata warganet yang berdomisili di Bandung Barat dengan nama akun @drayanaindra melalui platform X.com, Jumat (3/5).
Unggahannya diunggah ulang hampir 1.300 kali dan mendapatkan 500 lebih komentar per pukul 12.18 WIB.
Indra bercerita, perangkat Starlink menyediakan peta kekuatan sinyal dan log pencarian sinyal satelit. “Setelah 12 jam lebih collect sinyal, kecepatan internet lebih stabil,” kata Indra.
“Paling cepat 360 Mbps. Rata-rata 250 Mbps,” Indra menambahkan.
Katadata.co.id sudah meminta izin kepada Indra untuk mengutip unggahannya tersebut. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
Salah satu warganet bertanya kepada Indra mengenai kecepatan internet Starlink saat cuaca buruk. “Speed yang disebutkan (300 Mbps) saat hujan dan mendung,” Indra menjawab pertanyaan tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya membeli perangkat Starlink Rp 7,8 juta melalui situs resmi. Tarif internet per bulan Rp 750 ribu sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai alias PPN dan biaya pemasangan alat Rp 345 ribu.
“Perangkat tidak kena bea masuk karena dibeli lewat importir di Indonesia,” ujar Indra.
Indra menyampaikan, dirinya menggunakan perangkat Starlink di Cigugur Girang, Parongpong, Bandung Barat. “Cocok untuk di pelosok atau area yang tidak tercakup fiber optic. Jika di perkotaan, tidak worth it, karena bisa memakai layanan operator seluler yang jauh lebih murah,” kata dia.
“Internet Starlink tidak cocok dipakai di lokasi padat pemukiman. Apalagi rumah yang dikelilingi oleh gedung dan pohon-pohon tinggi. Kalau sudah lock, stabil sekali,” Indra menambahkan.
Sementara itu, salah satu warganet mengunggah tangkapan layar alias screenshot kecepatan internet Starlink hanya 20,35 Mbps untuk unduh alias download dan 0,14 Mbps untuk unggah atau undah.
Warganet dengan nama akun @sanadunt itu menggunakan layanan Starlink di Jakarta. “Mungkin kurang tinggi posisinya. Jadi terhalang oleh dinding atau pohon. Sebenarnya. Kalau di Bandung kota lebih baik memakai layanan fiber optic,” Indra berkomentar.
Indra juga menyampaikan, dirinya bisa membuka platform Reddit tanpa VPN menggunakan internet Starlink.
Unggahan Indra tersebut disambut antusias warganet lain untuk membeli perangkat Starlink dan layanan internetnya. “Bisa dipakai untuk kafe di pegunungan,” kata salah satu netizen.
Ada juga yang mengusulkan untuk memakai internet Starlink sebagai RT/RW Net. RT/RW Net merupakan jasa layanan internet yang dibangun secara swadaya oleh warga setempat lewat penyedia layanan internet.
Tujuannya, membantu warga setempat terkoneksi internet saat beraktivitas yang membutuhkan jaringan. RT/RW Net biasanya dibangun di area perumahan, kompleks, atau kawasan padat penduduk.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan, layanan internet RT/RW Net tidak memiliki izin. “Ini tidak memiliki izin, sehingga takut disalahgunakan,” katanya kepada media di kantor Kominfo di Jakarta, dua pekan lalu (19/4). “Kalau tidak ada izinnya, tutup saja.”