Platform video pendek asal Cina SnackVideo membidik kreator konten di perdesaan Indonesia. Akhir tahun lalu, pesaing TikTok ini menyasar remaja Muslim Tanah Air dengan menggaet Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia atau PRIMA DMI.
SnackVideo menggelar program SnackStar bertema kekayaan desa, untuk mempromosikan para kreator konten di perdesaan pada akhir bulan lalu (28/6). Ini merupakan program inkubasi kreator untuk mengembangkan karakter yang kuat, serta menciptakan konten sesuai kebutuhan dan minat audiens.
SnackVideo membidik kreator konten di perdesaan yang sudah berkembang. Mereka akan berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan, menemukan solusi, dan mencapai kesuksesan di bidang masing-masing.
Platform video pendek buatan Beijing Kuaishou Technology Co., Ltd itu juga membidik segmen remaja Muslim Indonesia dengan menyediakan dua fitur, di antaranya:
- Kode QR atau QR code untuk memudahkan pengguna SnackVideo mengakses doa dan konten keagamaan. Sekitar 15 masjid sudah menerapkan fitur ini.
- Live streaming ustaz. Salah satu ustaz yang diajak bekerja sama yakni Ustaz Abdul Somad, yang beberapa waktu lalu tampil secara live streaming dalam konten SnackVideo saat tabligh akbar.
SnackVideo juga menggelar pelatihan terkait cara membuat konten video pendek kepada anggota PRIMA DMI.
Dalam laporan ‘Indonesia Short Video White Paper 2023’ buatan perusahaan riset Ipsos, jumlah pengguna SnackVideo di Indonesia meningkat 318% per tahun dan memiliki 43 juta pengguna aktif per bulan tahun lalu.
"Sejak diluncurkan di Indonesia pada 2020, SnackVideo dengan cepat menjadi aplikasi video pendek terbesar kedua di Indonesia," ujar Country Manager SnackVideo Indonesia Teng Yee Kiong dalam keterangan pers, pada Maret.
Penetrasi konsumsi video pendek di Indonesia mencapai 70%. Total pengguna aktif bulanan mencapai 110 juta, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) 55%.
Peningkatan itu karena tiga hal, di antaranya:
- Inklusivitas dan kesetaraan
- Ekosistem komunitas
- Konten unik dan bernuansa lokal
Berdasarkan metrik monitoring data di aplikasi SnackVideo, terdapat:
- Lebih dari 700 ribu kreator aktif harian
- Lebih dari 1,5 juta unggahan harian
- 2,7 miliar penayangan harian
- 70 juta likes harian
- Engagement berupa lebih dari tujuh juta komentar harian
SnackVideo Family menggaet lebih dari 58 ribu komunitas, dengan total anggota lebih dari 800 ribu pengguna dan menghasilkan 50% tingkat keaktifan harian
Konsumen Indonesia menghabiskan 2,1 jam per hari untuk menonton video pendek. Alasannya yakni:
- Mengisi waktu luang (56%)
- Hiburan dan santai (53%)
- Pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat (41%)
- Menjelajahi dunia (40%)
- Berita dan informasi terkini (36%)
- Ekspresi diri (34%)
- Menjalin pertemanan (30%)
- Menjembatani komunikasi (26%)
- Terintegrasi dalam lingkungan sosial sehari-hari (25%)
- Berbelanja (22%)
Pada 2022, video pendek disebut memasuki fase diferensiasi yakni penyedia platform mulai merangkul keunikan dan komersialisme. “Fase ini memberikan kesempatan bagi penyedia platform seperti SnackVideo untuk menunjukkan karakter sebagai konten yang 'relevan dengan keseharian',” demikian dikutip dari laporan Ipsos.