Anak usaha Telkom yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel bekerja sama dengan AALTO HAPS Ltd dalam menjajaki penyediaan solusi High Altitude Platform Station alias HAPS komersial di Indonesia.
AALTO adalah perusahaan yang mendesain, memproduksi dan mengoperasikan HAPS bertenaga surya. HAPS adalah pesawat tanpa awak yang terbang di atas lalu lintas udara konvensional di stratosfer.
Stratosfer adalah lapisan atmosfer Bumi yang berada di atas troposfer dan di bawah mesosfer. Lapisan ini berada di ketinggian sekitar 10 hingga 15 kilometer di atas permukaan laut, tergantung pada lokasi geografis, dan membentang hingga sekitar 50 kilometer.
HAPS dilengkapi dengan repeater yang dapat terhubung dengan telepon pintar alias smartphone. HAPS yang dimiliki oleh AALTO yakni Zephyr.
Dikutip dari laman resmi AALTO, HAPS Zephyr menyediakan internet dengan latensi atau keterlambatan transmisi data lima sampai 10 mili detik. Berbeda dengan buffering, contoh latensi yakni jeda waktu saat mengeklik link atau tautan hingga halaman web terbuka.
Latensi itu lebih rendah ketimbang satelit geostasioner orbit atau GEO lebih dari 600 mili detik maupun satelit Low Earth Orbit alias LEO lebih dari 50. Starlink menyediakan layanan internet berbasis satelit LEO.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, kerja sama dengan AALTO akan mendukung transformasi konektivitas seluler dan observasi Bumi. Kemitraan ini juga untuk mendukung rencana pemerintah memberikan akses internet berkualitas tinggi yang merata.
“Kami merintis berbagai inisiatif dan mengadopsi teknologi baru yang memungkinkan Mitratel untuk memperluas jaringannya secara efektif,” ujar Theodorus dalam keterangan pers, Kamis (1/8).
Ia optimistis kerja sama dengan AALTO akan memperluas opsi infrastruktur dalam meningkatkan akses terhadap konektivitas yang terjangkau dan efektif di seluruh wilayah 3T, dengan mengembangkan jalur industri dan komersial untuk HAPS dan Flying Tower System (FTS) di Indonesia.
Terlebih lagi, Mitratel memiliki lebih dari 38 ribu menara internet dan lebih dari 37 ribu kilometer fiber optic.
Chief Executive Officer AALTO Samer Halawi menambahkan, terdapat peluang unik bagi jaringan non-terestrial seperti HAPS untuk memainkan peran penting dalam ekosistem telekomunikasi di negara-negara seperti Indonesia, dengan meningkatkan infrastruktur yang sudah ada dari operator seluler dan perusahaan menara internet.
“Mitratel terus menjadi pemimpin pasar yang inovatif, dengan menyadari potensi layanan yang dapat mengubah permainan dari stratosfer. Fokus kami saat ini memperdalam kerja sama dengan Mitratel untuk membangun ekosistem HAPS yang kohesif di Indonesia,” ujar Samer.
Dikutip dari laman resmi AALTO, HAPS Zephyr dapat terbang hingga 64 hari tanpa henti.